Ethereum (ETH) berpotensi segera menguasai 15% pangsa pasar kripto. Grafik dominasi pasar dan kinerja harga mengisyaratkan fase pemulihan yang kuat, yang juga dapat mengangkat altcoin bersama ETH. Dari volatilitas historis hingga zona teknis yang kuat, Ethereum tampaknya siap untuk mencapai terobosan besar setelah bertahun-tahun mengalami fluktuasi yang tidak menentu.
Harga ETH memulai tahun 2018 di kisaran hampir $1.400 sebelum anjlok 90% menjadi di bawah $100, menurut Crypto Yoddha. Penurunan tajam ini terjadi selama krisis pasar tahun 2017–2018. Namun, pada tahun 2019, pemulihan yang bertahap dan stabil dimulai. ETH melonjak di atas $4.800 pada akhir tahun 2021 setelah melampaui $400 pada tahun 2020. Ekspansi DeFi dan penggunaan institusional mendorong peningkatan tersebut.
Pada tahun 2022, ETH turun tajam menjadi sekitar $1.000 karena kenaikan suku bunga dan pengetatan regulasi. Gelombang bearish menyeret harga lebih jauh ke bawah sepanjang tahun 2023 dan 2024, mencapai titik terendah di dekat $800. Namun, tanda-tanda pemulihan kembali muncul pada tahun 2025. Harga saat ini berada di kisaran $3.400 , dengan momentum yang dibangun di atas garis tren yang kuat.
Terlebih lagi, pasangan ETH/BTC sedang mendekati level kritis. Zona ini telah berfungsi sebagai resistance dan support sejak 2016. Jika ETH menembus garis historis ini, analis memperkirakan reli altcoin yang lebih luas akan menyusul. Kondisi ini sejalan dengan sentimen bullish di berbagai indikator teknis.
Selain garis tren, grafik dominasi pasar Ethereum juga menunjukkan kekuatan. Tingkat dominasi mulai meningkat lagi, menunjukkan ETH mengungguli koin lainnya. Jika tren ini berlanjut, ETH dapat merebut kembali pangsa pasar yang kuat sebesar 15%. Hal ini akan berdampak signifikan pada ruang altcoin, terutama selama siklus bullish.
Pedagang kripto Jelle mencatat bahwa ETH/BTC mendekati “level monster” yang memicu pergerakan besar. Penembusan harga mungkin menandakan minat baru pada musim altcoin yang dipimpin ETH. Selain itu, fundamental jangka panjang Ethereum tetap solid, didukung oleh aktivitas pengembang dan pertumbuhan Layer 2.