
Harga Bitcoin mencetak rekor tertinggi sepanjang masa pada Senin (14/7), menembus level $122.871 di Coinbase sebelum sedikit turun ke bawah $120.000 pada perdagangan Selasa pagi. Setelah hampir dua bulan mengalami konsolidasi, Bitcoin kini menunjukkan momentum kuat yang memicu prediksi kenaikan signifikan.
Katie Stockton, pendiri Fairlead Strategies, menyatakan bahwa Bitcoin berpotensi melonjak hingga $135.000 sebelum terjadi koreksi pasar yang lebih besar. Ia juga optimis saham terkait Bitcoin seperti Coinbase dan Strategy akan berkinerja baik, seiring adanya aksi positif di seluruh pasar cryptocurrency, termasuk Ethereum dan XRP.
Analis teknikal Cointelegraph memperkirakan target jangka pendek Bitcoin berada di kisaran $132.000 hingga $138.000, dengan pola breakout yang menandakan potensi mencapai $130.000. Bitcoin berhasil melewati garis tren resistansi selama tujuh tahun, namun keterlibatan investor ritel belum signifikan dan diprediksi akan meningkat saat harga mendekati $150.000.
Kenaikan ini meningkatkan kapitalisasi pasar Bitcoin menjadi sekitar $2,4 triliun, menjadikannya aset global terbesar kelima, menggeser Amazon. Meski demikian, dalam konteks kelas aset seperti emas, saham, properti, dan obligasi, Bitcoin masih relatif kecil menurut James Lavish, pendiri Bitcoin Opportunity Fund.
Secara keseluruhan, para analis tetap optimis Bitcoin akan terus menguat sepanjang tahun 2025, selama tidak terjadi peristiwa tak terduga yang dapat mengguncang pasar.