Jakarta, 16 Juli 2025 – Tiga regulator keuangan utama Amerika Serikat—Federal Reserve (The Fed), FDIC, dan OCC—mengeluarkan pernyataan bersama pada Senin (14/7) yang mengingatkan bank-bank untuk menerapkan manajemen risiko yang ketat dalam menyediakan layanan penyimpanan aset kripto.
Pernyataan ini menekankan bahwa layanan penyimpanan kripto harus dilakukan secara aman, sehat, dan sesuai regulasi, tanpa menciptakan ekspektasi pengawasan baru. Bank dapat menawarkan layanan kustodian dalam dua bentuk: fidusia (bertindak sebagai wali amanat) dan non-fidusia, dengan kewajiban pengamanan terhadap ancaman siber dan pengelolaan kunci privat.
Langkah ini sejalan dengan kebijakan pro-kripto dari Presiden AS Donald Trump, yang pada Maret lalu menandatangani perintah eksekutif pro-kripto dan mendorong penghapusan hambatan birokrasi bagi bank yang ingin terlibat dalam aset digital.
Sementara itu, dari Inggris, Partai Reform UK yang dipimpin Nigel Farage mengumumkan menjadi partai politik pertama di negara tersebut yang menerima donasi dalam bentuk Bitcoin dan kripto lainnya. Pernyataan ini disampaikan dalam Bitcoin Conference 2025 di Las Vegas.
Farage juga mengungkap rencana memperkenalkan RUU Aset Kripto dan Keuangan Digital jika partainya menang dalam pemilu mendatang. Ia bahkan mengusulkan pembentukan cadangan Bitcoin nasional dan menolak pengembangan mata uang digital bank sentral (CBDC) oleh Bank of England.
Langkah ini menjadikan Reform UK sebagai pengusung agenda kripto paling agresif di Inggris, sekaligus memperkuat gelombang dukungan global terhadap regulasi ramah aset digital. Di sisi lain, pemerintah Partai Buruh juga tengah menggodok regulasi untuk menjadikan Inggris sebagai “zona aman” bagi inovasi digital dan industri kripto.
Perkembangan ini menunjukkan bahwa kripto semakin menempati posisi penting dalam kebijakan ekonomi global, baik di sektor keuangan, perbankan, maupun politik.