XRP mendekati momen krusial yang dapat menentukan kinerja jangka panjangnya dalam siklus pasar saat ini. Analis kripto Egrag Crypto membagikan grafik detail yang menunjukkan bahwa dominasi XRP harus menembus di atas 10% untuk memastikan kesuksesan yang signifikan.
Meskipun sebelumnya pernah mengalami breakout dari pola falling wedge, aset ini masih tertahan di bawah resistance kunci , termasuk batas atas lengkung “Sky Dome” yang telah lama ada. Jika XRP gagal menembus zona ini, banyak trader mungkin menganggap siklus 2024–2025 sebagai peluang yang terlewatkan.
Egrag menguraikan dua formasi bullish utama keduanya pada grafik bulanan yang mengindikasikan potensi kenaikan jika momentum terbentuk. Pola falling wedge menargetkan dominasi 18%, sementara pola bullish rectangle memprediksi potensi lonjakan hingga 27%.
Struktur teknikal ini biasanya menunjukkan pembalikan, yang menambah bobot narasi breakout XRP. Namun, dominasi XRP masih jauh di bawah 10% , yang menurut analis akan menandakan kinerja yang buruk jika tidak segera ditembus.
“Sky Dome”, sebuah garis resistensi jangka panjang, telah membatasi reli XRP selama hampir satu dekade. Level ini merupakan batas tertinggi historis, yang terlihat sejak puncak XRP di tahun 2017. Meskipun terdapat beberapa setup bullish, XRP terus diperdagangkan dalam rentang ketat ini. Jika tidak berhasil menembusnya secara signifikan, dominasinya di pasar dapat semakin stagnan.
XRP saat ini berada dalam siklus utamanya yang keempat , menurut data historis sejak tahun 2015. Siklus-siklus sebelumnya mengalami kenaikan tajam yang diikuti oleh koreksi tajam. Meskipun tanda-tanda teknis menunjukkan peningkatan tekanan, siklus saat ini relatif tenang. Retracement 1,618 diindikasikan sebagai kemungkinan target penembusan oleh level-level Fibonacci, yang memberikan klarifikasi lebih lanjut.
Pola lanjutan seperti panji bullish dan persegi panjang tetap terlihat di sisi kanan grafik. Pola ini menunjukkan potensi kenaikan, tetapi sepenuhnya bergantung pada kemampuan XRP untuk melampaui batas yang telah ditetapkan. Proyeksi kini berlanjut hingga tahun 2030, menunjukkan optimisme jangka panjang tetapi masa depan tersebut bergantung pada kemampuan memecahkan Sky Dome.