
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatat penguatan signifikan selama dua hari berturut-turut. Pada sesi pertama perdagangan Jumat (18/7), IHSG ditutup naik 1,3% ke level 7.379, didorong oleh kombinasi faktor teknikal dan fundamental dari dalam dan luar negeri.
Menurut Senior Market Chartist Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Nafan Aji Gusta, secara teknikal IHSG masih berada dalam tren bullish. Indikator Stochastics K_D dan RSI menunjukkan sinyal positif, sementara aksi beli bersih investor asing (JCI Daily Net Foreign Buy) tercatat mencapai Rp636,31 miliar di seluruh pasar.
Dari dalam negeri, sentimen positif datang dari kebijakan Bank Indonesia yang menurunkan suku bunga acuan (BI-Rate) sebesar 25 basis poin menjadi 5,25%. Langkah ini diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi. Selain itu, kesepakatan tarif antara Indonesia dan Amerika Serikat dinilai berpotensi meningkatkan daya saing industri dan ekspor nasional.
Secara global, pelaku pasar merespons positif laporan keuangan kuartal II-2025 dari perusahaan-perusahaan di Eropa dan AS yang umumnya melampaui ekspektasi.
Penguatan IHSG didorong oleh sektor teknologi dan infrastruktur. Saham PT DCI Indonesia Tbk (DCII) dan PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA) menjadi penggerak utama di dua sektor tersebut.