
Ethereum (ETH) menunjukkan performa lebih kuat dibandingkan Bitcoin (BTC) dalam sepekan terakhir, dengan kenaikan lebih dari 8% mencapai USD 3.173, level tertinggi sejak Februari. Sementara itu, Bitcoin hanya naik sekitar 2% setelah mengalami tekanan jual. Kenaikan Ethereum didorong oleh kabar positif mengenai RUU GENIUS di AS yang mendukung perkembangan sektor DeFi di jaringan Ethereum.
Volume perdagangan ETH melonjak drastis, mencapai USD 37,1 miliar dalam 24 jam terakhir, dan rasio ETH-BTC berada di level tertinggi sejak Mei. Para analis menilai Ethereum masih memiliki potensi kenaikan lebih lanjut.
Meski demikian, Altcoin Season Index saat ini baru berada di angka 35, masih tergolong netral, sementara dominasi Bitcoin di pasar masih tinggi di angka 63,7%. Jika dominasi Bitcoin turun di bawah 62%, itu bisa menjadi sinyal awal peralihan modal ke altcoin.
Secara historis, altseason terjadi setelah Bitcoin menyentuh puncaknya, seperti pada 2020 dan 2021. Ethereum yang kuat di ekosistem DeFi dan popularitas token baru seperti Meme 2.0 serta aset tokenisasi menarik perhatian pasar.
Jika momentum Ethereum bertahan dan dominasi Bitcoin melemah, altseason besar mungkin akan terjadi, mendorong ETH ke level USD 5.000 atau lebih. Namun, untuk konfirmasi altseason diperlukan lebih banyak altcoin yang ikut mengalami reli.