
CEO Western Union, Devin McGranahan, menyatakan bahwa adopsi stablecoin yang semakin luas merupakan peluang besar, bukan ancaman bagi industri keuangan tradisional. Dalam wawancara dengan Bloomberg, McGranahan menegaskan bahwa stablecoin dapat mempercepat proses pemindahan dana global jauh lebih cepat dibandingkan metode transfer uang konvensional.
“Kami telah berinovasi selama 175 tahun, dan stablecoin adalah peluang baru untuk terus berinovasi,” ujarnya. Western Union bahkan tengah menjajaki cara untuk memudahkan konversi stablecoin ke mata uang fiat di wilayah seperti Amerika Latin dan Afrika, serta bermitra dengan perusahaan infrastruktur besar termasuk penerbit stablecoin seperti Tether (USDT) dan USDC.
Menurut McGranahan, stablecoin juga bisa menjadi penyimpan nilai penting bagi pelanggan di negara-negara yang sulit mengakses layanan keuangan tradisional. Hal ini berpotensi memperluas layanan Western Union, khususnya dalam penyelesaian transaksi stablecoin dan mempercepat konversi ke mata uang lokal.
Pandangan positif Western Union ini berbeda dengan kekhawatiran sejumlah pihak, termasuk Gubernur Bank of England, Andrew Bailey, yang memperingatkan risiko stabilitas keuangan dan hakikat uang jika stablecoin tidak diatur dengan baik.
Western Union optimis bahwa stablecoin akan menjadi alat penting dalam inovasi sistem pembayaran global di masa depan.