Jakarta, Pintu News – Investor veteran Robert Kiyosaki baru-baru ini mengeluarkan peringatan keras terhadap kondisi pasar yang melihat Bitcoin BTC1.98%->Harga BTC Saat Ini
Rp 1.931.206.724
1.98%
Market Cap
Rp 38.456 Triliun
Volume Trading
Rp 687,24 Triliun
Suplai Beredar
Rp 19.897.718
mencapai rekor tertinggi baru di $123.000. Menurut Kiyosaki, gelembung ekonomi yang telah lama ada di Amerika Serikat siap untuk pecah, dan Bitcoin (BTC) bisa tergelincir bersama dengan saham dan obligasi. Saat ini, Bitcoin (BTC) telah turun dari puncaknya, diperdagangkan di atas $118.000 setelah aksi ambil untung oleh pemegang jangka panjang.
Laporan terbaru menunjukkan bahwa utang nasional AS telah meningkat menjadi lebih dari $36 triliun, angka yang sulit dibayangkan satu dekade yang lalu. Sementara itu, Indeks Harga Konsumen bulan Juni menunjukkan bahwa inflasi tidak mereda secepat yang diharapkan. Kondisi ini membuat banyak investor merasa cemas.
Kiyosaki, yang telah lama mendukung Bitcoin (BTC) sebagai lindung nilai terhadap pelemahan mata uang, percaya bahwa tekanan ini akan memicu penarikan pasar yang luas. Ia memperingatkan bahwa emas, perak, dan Bitcoin (BTC) mungkin mengalami koreksi tajam ketika “gelembung” yang lebih luas akhirnya pecah.
Gerakan Besar ke Bursa
Data on-chain menunjukkan kehati-hatian yang serupa. Menurut Glassnode, rata-rata pergerakan sederhana 7 hari dari transfer whale ke bursa mendekati 12.000 BTC, level tertinggi yang terlihat pada tahun 2025. Lonjakan ini mencerminkan aktivitas dari 24 November 2024, ketika pemegang besar mulai memindahkan koin ke platform perdagangan untuk mengunci keuntungan.
Bitcoin (BTC) telah naik lebih dari 50% sejak titik terendahnya di bulan April, sehingga beberapa penarikan adalah hal yang hampir pasti terjadi. Para penambang juga mulai memindahkan koin, menunjukkan bahwa mereka juga mengambil keuntungan.