
Ethereum (ETH) kembali mencuri perhatian setelah melonjak hampir 50% dalam dua minggu terakhir, memicu spekulasi bahwa harga aset kripto terbesar kedua ini dapat menembus angka $9.000 pada awal 2026. Analisis dari XForceGlobal menggunakan model Elliott Wave menunjukkan ETH berada di gelombang ketiga, fase yang biasanya paling eksplosif, dengan potensi puncak harga tersebut dalam 12–18 bulan ke depan.
Namun, level $4.000 menjadi hambatan teknikal dan psikologis penting yang harus dilewati agar ETH bisa melanjutkan akselerasi harga. Selain analisis teknikal, fundamental on-chain Ethereum juga menunjukkan kekuatan, seperti 34 juta ETH yang dipertaruhkan (staking) dan penurunan saldo ETH di bursa ke level terendah sejak 2016, yang mengindikasikan berkurangnya tekanan jual.
Minat investor baru juga meningkat dengan lonjakan kepemilikan ETH sebesar 16% sejak awal Juli, sementara arus masuk institusional tercermin dari ETF spot Ether yang mencatat lebih dari $4 miliar dalam dua minggu terakhir.
Dari sisi valuasi, skor Z MVRV Ethereum masih jauh di bawah puncak siklus sebelumnya, menandakan potensi pertumbuhan lebih lanjut. Aktivitas jaringan juga terus meningkat dengan biaya transaksi rendah berkat adopsi solusi layer 2, dan fokus transaksi yang bergeser ke protokol infrastruktur serta stablecoin.
Dengan dukungan analisis teknikal dan fundamental yang kuat, Ethereum dinilai memasuki fase baru dalam siklus pasarnya, meski tetap menghadapi tantangan seperti resistensi di $4.000 dan kondisi makro yang berubah-ubah. Investor disarankan tetap berhati-hati dan melakukan riset menyeluruh mengingat volatilitas pasar kripto.