28 Juli 2025 — Industri kripto global kembali menjadi sorotan, dengan valuasi mendekati USD 4 triliun seiring kebijakan pemerintah yang makin ramah terhadap aset digital. Di tengah euforia ini, pendiri MicroStrategy (kini bernama Strategy), Michael Saylor, membuat prediksi mengejutkan: harga Bitcoin bisa mencapai USD 21 juta per koin dalam 21 tahun ke depan, atau naik sekitar 17.400% dari harga saat ini sekitar USD 120.000.
Dalam berbagai konferensi, termasuk Bitcoin Conference 2024 di Nashville dan BTC Prague 2025, Saylor menjelaskan bahwa Bitcoin berpotensi menyerap nilai dari aset tradisional seperti saham, obligasi, dan properti, sehingga mencerminkan kekayaan global. Ia memperkirakan pertumbuhan tahunan Bitcoin bisa mencapai 27,9% (CAGR) hingga tahun 2046.
Keyakinan ini diperkuat oleh sejumlah faktor, termasuk:
- Rencana pembentukan Cadangan Bitcoin Strategis oleh pemerintah AS
- Disahkannya UU Genius, UU Clarity, dan UU Anti-Pengawasan CBDC
- Regulasi yang kini lebih berpihak pada inovasi blockchain dan kripto
MicroStrategy sendiri telah membeli 607.770 BTC senilai hampir USD 73 miliar, menjadikannya korporasi dengan kepemilikan Bitcoin terbesar di dunia. Langkah ini dimulai sejak Agustus 2020, ketika Saylor mengalihkan strategi bisnis perusahaannya dari software ke akumulasi Bitcoin sebagai respons terhadap kekhawatiran inflasi global.
Dengan jumlah Bitcoin yang dibatasi hanya 21 juta unit, Saylor menilai kelangkaan ini akan membuat Bitcoin menjadi pelindung nilai (hedge) yang kuat di tengah tekanan ekonomi global.
Meski prediksi Saylor terdengar ambisius, banyak investor mulai mempertimbangkan Bitcoin sebagai bagian dari strategi diversifikasi jangka panjang. Ia menekankan bahwa “Bitcoin bukan hanya uang digital, tetapi penyimpanan nilai masa depan.”