Jakarta, 29 Juli 2025 — Harga kripto teratas kembali menunjukkan pergerakan beragam pada Selasa pagi. Berdasarkan data Coinmarketcap pukul 07.00 WIB, mayoritas aset kripto berada di zona merah, termasuk Bitcoin (BTC) yang melemah 1,20% dalam 24 jam terakhir, meski masih mencatat kenaikan 0,69% selama sepekan. Saat ini, BTC diperdagangkan di level USD 118.050 atau sekitar Rp 1,93 miliar.
Ethereum (ETH) juga turun 1,47% dalam sehari namun masih naik 1,13% dalam seminggu, dengan harga berada di Rp 62,3 juta per koin. Binance Coin (BNB) melemah 1,11% harian tetapi menguat 9,10% sepekan ke Rp 13,6 juta. Sementara itu, Cardano (ADA) dan Solana (SOL) anjlok masing-masing 3,78% dan 1,76%, memperpanjang tren negatif mingguan.
Token meme Dogecoin (DOGE) menjadi salah satu yang paling terpukul dengan penurunan 5,27% dalam sehari dan 15,81% dalam seminggu, diperdagangkan di harga Rp 3.722. XRP juga lesu, turun 2,12% harian dan 11,10% sepekan. Sementara itu, stablecoin seperti USDT dan USDC tetap stabil di USD 1,00.
Total kapitalisasi pasar kripto global tercatat USD 3,88 triliun atau sekitar Rp 63.657 triliun, mengalami penurunan 1,53% dalam 24 jam terakhir.
Di sisi lain, Citigroup memberikan proyeksi positif untuk Bitcoin. Dalam laporan terbarunya, bank investasi global ini memperkirakan BTC bisa mencapai USD 135.000 pada akhir 2025, dengan potensi menyentuh USD 199.000 jika adopsi ETF dan aliran dana institusional terus meningkat.
Namun, Citi juga menyebut skenario pesimistis di mana Bitcoin bisa jatuh ke USD 64.000 jika terjadi tekanan ekonomi global atau kebijakan regulasi yang lebih ketat. Saat ini, BTC diperdagangkan di kisaran USD 115.000–USD 120.000 dan dinilai tetap tangguh di tengah data ekonomi AS yang fluktuatif.
Citi menekankan bahwa 40% dari kenaikan harga Bitcoin baru-baru ini disumbang oleh investor institusional, khususnya melalui ETF dan sektor obligasi korporasi. Fenomena ini memperkuat hubungan antara Bitcoin dan keuangan tradisional (TradFi), menandakan fase baru dalam evolusi pasar aset digital.