Jakarta, 30 Juli 2025 — Perusahaan Strategy, salah satu pemilik Bitcoin terbesar di dunia, sukses menggelar penawaran saham perdana (IPO) dan meraup dana sebesar USD 2,52 miliar (sekitar Rp 41,3 triliun). Dana tersebut langsung digunakan untuk membeli 21.021 Bitcoin, dengan total nilai pembelian mencapai USD 2,46 miliar (sekitar Rp 40,2 triliun) atau rata-rata USD 117.256 per BTC.
Saham preferen yang diterbitkan diberi kode STRC dan dijual seharga USD 90 per lembar (sekitar Rp 1,47 juta). Saham ini mulai diperdagangkan hari ini di Nasdaq Global Select Market, dan menjadi IPO terbesar di Amerika Serikat tahun 2025, sekaligus penawaran saham preferen terbesar sejak 2009.
Setelah dipotong biaya dan komisi, Strategy mengantongi dana bersih USD 2,47 miliar, yang seluruhnya digunakan untuk akumulasi Bitcoin. Kini, total kepemilikan Bitcoin perusahaan mencapai 628.791 BTC, senilai USD 46,8 miliar (sekitar Rp 766 triliun) dengan harga rata-rata pembelian USD 73.227 per koin.
Saham STRC dirancang menyerupai obligasi jangka pendek, memberikan dividen bulanan setara 9% per tahun, dan dapat disesuaikan naik/turun 0,25% tiap bulan. Untuk menjaga kestabilan harga di kisaran USD 100, Strategy akan menyesuaikan mekanisme pasar seperti menjual di harga USD 101 saat permintaan tinggi, menunda penjualan saat harga turun di bawah USD 99, atau melakukan buyback.
Model saham ini menarik minat investor karena memberi pendapatan rutin tanpa risiko dilusi.
Sementara itu, saham biasa Strategy tetap stabil di atas USD 406 (Rp 6,65 juta), dan saham preferen lainnya diperdagangkan pada kisaran USD 111–112, serta USD 0,87 untuk unit saham lainnya.
Penawaran STRC menjadi langkah inovatif pertama bagi perusahaan treasury Bitcoin dalam merilis sekuritas preferen dengan pembagian dividen bulanan.