
Harga Bitcoin anjlok tajam hingga 2,07% ke bawah level psikologis $113.000 pada 1 Agustus 2025, dipicu oleh data ketenagakerjaan AS yang lebih lemah dari ekspektasi serta kekhawatiran pasar terhadap resesi dan kenaikan tarif perdagangan.
Laporan ketenagakerjaan non-pertanian AS mencatat hanya 73.000 lapangan kerja baru pada Juli, jauh di bawah proyeksi analis. Data ini memicu aksi jual besar-besaran di pasar kripto, dengan total likuidasi posisi leverage mendekati $1 miliar di berbagai bursa.
Altcoin utama seperti Ethereum (ETH) turut melemah, mencatatkan penurunan hingga 6%. Koreksi ini mengakhiri masa stabil selama 16 hari terakhir dan mencerminkan tingginya korelasi antar aset digital.
Bitcoin sempat menyentuh $113.800 sebelum kembali stabil di kisaran $114.000. Level resistensi terdekat kini berada di $116.000. Di sisi lain, muncul proyeksi bearish dari sejumlah analis, dengan salah satu prediksi ekstrem menyebut potensi penurunan hingga ke level $60.000.
Meski tekanan jual mendominasi, minat beli mulai terlihat di level harga lebih rendah, menandakan potensi akumulasi oleh investor jangka panjang. Namun, pasar tetap berada dalam kondisi sangat fluktuatif dengan sorotan utama pada kebijakan suku bunga The Fed dan arah regulasi kripto di AS.
Para pelaku pasar kini menanti kejelasan lebih lanjut, sementara sebagian investor melihat penurunan ini sebagai koreksi sehat dalam tren bullish jangka panjang.