Jakarta – Seorang insinyur perangkat lunak dari bursa kripto asal India, CoinDCX, bernama Rahul Agarwal, ditangkap atas dugaan keterlibatan dalam kasus peretasan senilai USD 44 juta. Peristiwa ini menjadi bagian dari meningkatnya serangan terhadap platform kripto sepanjang tahun 2025.
Mengutip Cryptopotato dan The Times of India, kejadian terjadi pada 19 Juli 2025, dimulai dengan transaksi pengujian sebesar 1 USDT ke dompet eksternal. Beberapa jam kemudian, dana senilai USD 44 juta dikuras dan dibagi ke enam dompet kripto berbeda.
Rahul membantah keterlibatannya, namun mengakui pernah mengerjakan proyek dengan pihak swasta dan menerima file yang diduga mengandung malware. Ia juga menerima dana sebesar USD 17.000 ke rekening pribadinya dari sumber tidak dikenal, serta panggilan mencurigakan dari nomor asal Jerman.
CEO CoinDCX, Sumit Gupta, mengonfirmasi insiden ini lewat platform X (sebelumnya Twitter), menyebutnya sebagai bentuk serangan rekayasa sosial yang canggih, tanpa memberikan detail teknis.
Serangan siber terhadap bursa kripto terus meningkat. Sebelumnya, pada Februari 2025, Bybit mengalami peretasan lebih besar senilai USD 1,5 miliar, yang diduga melibatkan kelompok hacker Lazarus dari Korea Utara. Paruh pertama 2025 tercatat sebagai periode dengan kerugian akibat peretasan terbesar dalam sejarah industri kripto.
Insiden ini menegaskan masih tingginya kerentanan siber di industri kripto, bahkan pada platform besar sekalipun, di tengah ancaman aktor jahat dan ketegangan geopolitik global.