Jakarta – Penulis buku keuangan legendaris Rich Dad Poor Dad, Robert Kiyosaki, kembali menarik perhatian publik dengan pernyataan terbarunya di media sosial. Dalam unggahan di platform X (sebelumnya Twitter), Kiyosaki menyoroti waktu dan uang sebagai dua aset paling berharga yang dimiliki setiap individu.
Pernyataan tersebut ia sampaikan usai menghadiri acara Limitless di Dallas, sebuah ajang bertema kebebasan finansial. “Saya belajar banyak di Limitless, tetapi tidak semuanya menyenangkan,” tulisnya, seraya mengajak pengikutnya merenungkan bagaimana mereka menggunakan waktu dan uang mereka.
Dalam unggahan terpisah, Kiyosaki memperingatkan kemungkinan terjadinya krisis pasar besar seperti Depresi Besar 1929, dengan menyebut bahwa tanda-tanda kejatuhan pasar saham sudah mulai tampak. Ia menyoroti langkah dua investor besar, Warren Buffett dan Jim Rogers, yang disebut telah menjual seluruh saham dan obligasi mereka, dan kini beralih ke uang tunai dan perak.
“Amerika adalah negara dengan debitur terbesar dalam sejarah,” tegas Kiyosaki, sembari memperingatkan bahwa dana pensiun AS seperti 401(k) dan IRA bisa terdampak parah jika pasar terus melemah.
Meski penuh peringatan, Kiyosaki tetap mempertahankan strategi investasinya yang fokus pada emas, perak, dan Bitcoin, yang ia nilai sebagai aset pelindung nilai terbaik di tengah ketidakstabilan ekonomi global dan meningkatnya utang nasional AS.
Sementara itu, harga Bitcoin (BTC) sendiri tengah tertekan dan tercatat turun 3,12% dalam 24 jam terakhir, dipicu oleh kebijakan Federal Reserve yang belum memangkas suku bunga. BTC saat ini diperdagangkan di kisaran USD 114.800 per koin.