Jakarta, 3 Agustus 2025 — Bitcoin kembali menjadi sorotan setelah harganya menyentuh USD 150.160, usai sempat terkoreksi ke USD 120.000 pada 25 Juli lalu. Dalam sepekan terakhir, harga Bitcoin naik tipis 0,5% setelah turun 3,3%.
Data dari U.Today menunjukkan bahwa kenaikan harga Bitcoin sejak 2010 mencapai lebih dari 200 juta persen. Sebagai ilustrasi, investasi senilai USD 1 di tahun 2010 saat harga BTC hanya USD 0,003 kini bisa bernilai hingga USD 38,3 juta atau sekitar Rp 627 miliar.
Fenomena ini juga tercermin dari aktivitas wallet digital yang tidak aktif sejak 2010, yang baru-baru ini memindahkan 50 BTC. Koin yang ditambang saat Bitcoin hanya senilai USD 0,10 kini bernilai lebih dari USD 5,9 juta—naik lebih dari 11,8 juta persen.
Sementara itu, investor dan penulis Rich Dad Poor Dad, Robert Kiyosaki, mengeluarkan peringatan keras terkait potensi krisis ekonomi besar. Ia menyebut pasar saham tengah menuju kehancuran serupa Depresi Besar 1929. Kiyosaki juga menyatakan Warren Buffett telah menjual semua sahamnya dan menyarankan masyarakat untuk menyimpan kekayaan dalam bentuk Bitcoin, emas, dan perak.
Meskipun menyambut koreksi pasar, Kiyosaki menegaskan akan membeli lebih banyak Bitcoin saat harganya turun. Ia juga mengingatkan pentingnya mengelola dua aset paling berharga: waktu dan uang.