
Ripple resmi masuk dalam daftar 25 perusahaan swasta terbesar di dunia versi CB Insights, menempati peringkat ke-23 dengan valuasi USD 15 miliar (sekitar Rp 240 triliun). Perusahaan blockchain asal San Francisco ini melampaui nama besar seperti Klarna (USD 14,5 miliar) dan Anduril (USD 14 miliar).
Selain Ripple, beberapa perusahaan kripto lain juga masuk daftar, seperti OpenSea, Bitmain (USD 12 miliar), dan KuCoin (USD 10 miliar). Di posisi teratas, SpaceX memimpin dengan valuasi USD 350 miliar, disusul ByteDance dan OpenAI (masing-masing sekitar USD 300 miliar).
Daftar ini hanya mencakup perusahaan yang didukung modal ventura, tidak termasuk perusahaan keluarga seperti Mars Inc. dan Bosch. Meski sempat berencana IPO sejak 2020, Ripple belum melangkah ke bursa karena masih menyelesaikan sengketa hukum dengan SEC. Presiden Ripple Monica Long menegaskan saat ini perusahaan memiliki likuiditas kuat dan belum terburu-buru untuk IPO.