Bitcoin menghadapi tekanan baru di bulan Agustus karena suara pasar saling bertentangan tentang apa yang akan terjadi selanjutnya. Penulis keuangan Robert Kiyosaki mengeluarkan peringatan tegas di X, yang menyatakan potensi “Kutukan Bitcoin Agustus” dapat menyeret BTC di bawah $90.000.
Ia menyebut penurunan tersebut sebagai peluang beli, bukan keruntuhan. Sementara itu, analis pasar Quinten (048.eth) membantah, menjelaskan mengapa ia memperkirakan puncak pasar akan terjadi pada kuartal kedua atau ketiga tahun 2026, bukan tahun ini.
Kiyosaki, penulis Rich Dad Poor Dad, menyalahkan tekanan keuangan saat ini pada utang besar pemerintah AS dan kepemimpinan yang buruk. Ia mengkritik Federal Reserve dan Departemen Keuangan karena memicu risiko sistemik dan berkata, “Masalahnya bukan Bitcoin.” Sebaliknya, ia menuding apa yang disebutnya “rawa”. Ia menambahkan, “Kutukan Bitcoin Agustus akan membuat sebagian besar investor Bitcoin semakin kaya.”
Meskipun Kiyosaki memandang kejatuhan jangka pendek sebagai berkah, Quinten melihat potensi jangka panjang yang akan terjadi. Ia mencatat bahwa pada siklus-siklus sebelumnya seperti 2017 dan 2021, musim alternatif dimulai lebih awal saat bull run. Ia berpendapat bahwa waktu tersebut mempersiapkan siklus ritel psikologis 9-12 bulan sebelum mencapai puncaknya.
Ia berkata, “Ini akan membawa kita pada Q2-Q3 tahun depan untuk mencapai puncak siklus.” Logikanya sederhana psikologi ritel perlu waktu untuk matang, dan tanda-tanda altseason baru mulai terlihat dengan ETHBTC yang baru saja mulai berbalik arah.
Oleh karena itu, Quinten menepis klaim bahwa puncak akan terjadi pada Oktober atau November 2025. Ia menjelaskan bahwa kecuali terjadi fenomena angsa hitam atau tidak ada musim alternatif , puncak di akhir tahun 2025 sangat kecil kemungkinannya.
Perubahan besar telah terjadi akibat tren makro terkini. Jim Rogers dan Warren Buffett, dua investor terkemuka, telah beralih dari saham ke uang tunai atau perak. Selain itu, Kiyosaki mengkritik rencana pensiun konvensional seperti 401(k) dan IRA, dengan menyatakan bahwa mereka tidak siap menghadapi badai yang akan datang.
Akibatnya, perbedaan pendapat yang semakin besar di antara para ahli ini menunjukkan pasar berada di persimpangan jalan. Para investor yang optimis menunggu momentum altseason, sementara para skeptis bersiap menghadapi penurunan lebih lanjut.