San Salvador — Tiga tahun setelah melegalkan Bitcoin sebagai alat pembayaran sah, El Salvador kini meluncurkan jalur khusus bagi investor institusional dan berkekayaan tinggi melalui Undang-Undang Perbankan Investasi yang baru disahkan. Regulasi ini mengizinkan lembaga berlisensi dengan modal minimal USD 50 juta menawarkan layanan aset digital, termasuk Bitcoin, namun hanya untuk “investor canggih” dengan dana bebas minimal USD 250.000 dan pengetahuan keuangan terakreditasi.
Bank investasi yang memenuhi syarat dapat menerbitkan obligasi, mengatur kemitraan publik-swasta, dan meluncurkan aset digital. Menurut anggota parlemen Dania Gonzalez, kebijakan ini ditujukan untuk menarik modal internasional dan menjadikan El Salvador pusat keuangan kawasan.
Langkah ini berlangsung di tengah konsolidasi kekuasaan Presiden Nayib Bukele, yang baru-baru ini memperpanjang masa jabatan presiden menjadi enam tahun dan menghapus batas masa jabatan. Bukele juga terus memperluas kepemilikan Bitcoin negara, meski ada kesepakatan IMF untuk tidak menambah aset tersebut. Data Arkham Intelligence menunjukkan pemerintah mengendalikan sekitar 6.264 BTC senilai USD 739 juta, naik dari 6.160 pada April, meski kenaikan ini bisa jadi hanya perpindahan antar dompet.
Block Inc Tambah Kepemilikan Bitcoin
Sementara itu, Block Inc., perusahaan yang didirikan Jack Dorsey, menambah 108 BTC pada kuartal kedua 2025, meningkatkan total kepemilikan menjadi 8.692 BTC senilai USD 1,15 miliar dengan harga saat ini. Perusahaan membukukan pendapatan USD 6,05 miliar dan laba kotor USD 2,54 miliar, termasuk USD 2,14 miliar pendapatan dari penjualan Bitcoin melalui Cash App.
Block berencana terus berinvestasi di Bitcoin sebagai lindung nilai inflasi, sekaligus mengembangkan produk penambangan dan kustodian mandiri untuk memperkuat perannya dalam ekosistem transaksi internet.