Jakarta — Bitcoin (BTC) tetap menjadi penguasa pasar kripto, didorong oleh permintaan tinggi dari investor institusional. Laporan triwulanan Bybit dan Block Scholes (8/8) mencatat pangsa pasar Bitcoin di luar stablecoin terus naik, berbeda dengan pola siklus sebelumnya di mana dominasi BTC biasanya menurun sekitar 230 hari setelah halving, memicu altseason.
Momen tersebut seharusnya terjadi pada Desember 2024, namun kali ini penurunan tak kunjung datang. Pergeseran tipe investor menjadi salah satu faktor utama. Kini, institusi besar seperti perusahaan dan dana pensiun banyak membeli Bitcoin lewat ETF spot atau kepemilikan langsung, cenderung menahan aset jangka panjang, dan mengurangi aliran modal ke altcoin.
Dalam setahun terakhir, BTC naik 79%, jauh mengungguli S&P 500 yang hanya naik 16%. Sementara Ethereum (ETH) sempat mencatat kenaikan hampir 100% sejak April berkat pembaruan Pectra, regulasi staking di AS, dan arus masuk ETF spot ETH, reli ini belum cukup menggeser dominasi pasar.
Laporan memprediksi rotasi modal baru akan terjadi jika dana institusional mulai masuk besar-besaran ke ETF ETH, apalagi jika didukung kebijakan tokenisasi dan ETF dengan fitur staking. Untuk saat ini, sentimen positif masih mengarah ke BTC dan ETH, namun tanda-tanda altseason besar belum terlihat.