Jakarta – Pasar kripto global kembali bergejolak pada Senin (18/8/2025), dengan harga Bitcoin (BTC) turun 2,73% dalam 24 jam terakhir ke level USD 115.154,20 (Rp 1,86 miliar). Secara mingguan, BTC sudah melemah 4,98%. Kapitalisasi pasar kripto terbesar ini tercatat sebesar USD 2,92 triliun.
Sejumlah faktor makro diperkirakan memengaruhi pergerakan harga. Pekan ini, pasar menanti sidang parlemen Brasil (20 Agustus) terkait rencana menjadikan Bitcoin sebagai cadangan nasional, serta rilis notulen FOMC The Fed (21 Agustus) dan pidato penting Ketua The Fed, Jerome Powell, di Simposium Jackson Hole (22 Agustus).
Meski harga terkoreksi, ETF Bitcoin Spot mencatat arus masuk dana signifikan sepanjang 11–15 Agustus, dengan inflow bersih mencapai USD 547,81 juta. Akumulasi aset ETF sempat menembus USD 158 miliar sebelum ditutup di USD 151,98 miliar.
Selain Bitcoin, Ethereum (ETH) juga melemah 5,42% dalam 24 jam terakhir, meski masih mencatat kenaikan tipis 0,82% dalam sepekan.
Analis menilai, potensi penurunan suku bunga The Fed pada September dapat kembali menguatkan korelasi Bitcoin dengan emas. Namun, perbedaan tren terlihat: emas mencapai rekor tertinggi akibat pembelian bank sentral dan ketegangan geopolitik, sementara Bitcoin masih bergantung pada adopsi institusional dan sentimen risiko pasar.