XRP mengalami ketidakseimbangan likuidasi yang langka dan signifikan di pasar derivatifnya. Dalam satu jam, data dari CoinGlass menunjukkan disparitas 32.474% antara likuidasi kontrak long dan short. Sebagian besar kerugian berasal dari posisi long, sebesar $1,26 juta. Sebaliknya, posisi short berkontribusi kurang dari $3.880 terhadap total kerugian.
Likuidasi ini terjadi di tengah penurunan pasar mata uang kripto yang semakin meluas. Ethereum merosot lebih dari 6%, Solana mengalami kerugian serupa, dan Bitcoin turun hampir 2%. Total likuidasi di pasar kripto mencapai lebih dari $552 juta dalam 24 jam. Ethereum memimpin dengan kerugian sebesar $174 juta dalam posisi long.
Selama gelombang likuidasi, XRP jatuh ke $2,94, menandai kerugian harian sebesar 5,7%. Token tersebut sempat menyentuh level terendah tepat di atas $2,92. Penurunan tajam ini sejalan dengan peningkatan eksposur jangka panjang yang telah dibangun untuk mengantisipasi kelanjutan tren bullish. Setelah momentum harga berbalik, posisi leverage dengan cepat terkoreksi.
Ketidakseimbangan likuidasi bukanlah hal yang jarang terjadi, tetapi skala yang terlihat dalam kasus ini sangat menonjol. Data menunjukkan bahwa posisi di pasar derivatif XRP telah menjadi terlalu condong ke arah posisi long. Dengan langkah-langkah perlindungan yang minimal, penurunan harga yang cepat memicu likuidasi besar-besaran dalam waktu singkat.
Meskipun total likuidasi tidak memecahkan rekor, sifat eksposur yang sepihak menunjukkan bahwa sentimen pasar terlalu optimis. Dengan leverage derivatif yang kini berkurang, posisi di masa mendatang akan bergantung pada bagaimana para pedagang kembali memasuki pasar. Saat ini, XRP masih mendekati angka $3 dengan struktur derivatif yang lebih ringan.