Jakarta – Strategy kembali menambah kepemilikan Bitcoin (BTC) senilai USD 357 juta atau sekitar Rp 5,8 triliun (kurs Rp 16.268/USD). Dana pembelian berasal dari penerbitan saham biasa senilai USD 310 juta (Rp 5,04 triliun).
Langkah ini menandai normalisasi strategi perusahaan setelah sebelumnya membatasi penerbitan saham pada valuasi tertentu. Strategy menegaskan aturan tersebut bisa dikesampingkan bila dinilai menguntungkan.
Saham Strategy turun 2,7% ke level USD 348 pada Senin, masih naik 20% sepanjang tahun meski turun dari puncaknya USD 457 bulan lalu. Sementara harga Bitcoin terkoreksi 1,6% menjadi USD 112.580.
Selain saham biasa, pembelian BTC juga dibiayai dari penjualan saham preferen seperti SRTK, STRF, STRD, yang baru-baru ini mengumpulkan USD 47 juta (Rp 764 miliar). Sebelumnya, Strategy menggelar IPO terbesar AS 2025 dengan menjual 28 juta saham preferen STRC senilai USD 2,52 miliar, yang seluruh dananya digunakan membeli 21.021 BTC.
Kini, total kepemilikan Strategy mencapai 628.791 BTC dengan nilai akumulasi sekitar USD 46,8 miliar (Rp 766 triliun). Harga rata-rata pembelian tercatat USD 73.227 atau Rp 1,2 miliar per koin.