
Ancaman kripto di Asia Pasifik makin nyata. Zhou Xiaochuan, mantan Gubernur Bank Rakyat China, memperingatkan risiko stablecoin di China, termasuk potensi over-issuance dan efek leverage tinggi yang bisa mengganggu stabilitas keuangan. Zhou juga menyoroti lemahnya regulasi di AS dan Hong Kong yang memicu spekulasi berlebihan.
Sementara itu, di Korea Selatan, kasus penipuan kripto melonjak drastis. Dari Januari–Juli 2025, tercatat 420 kasus phishing kripto, meningkat 6,6 kali lipat dibanding tahun sebelumnya. Korban diminta membeli kripto jutaan won untuk “verifikasi aset”, dengan beberapa kehilangan hingga 190 juta won.
Fenomena ini menegaskan pentingnya regulasi ketat, transparansi operator kripto, dan kewaspadaan pengguna. Kerjasama internasional dianggap kunci untuk menjaga keamanan dan stabilitas pasar kripto global.