
Anak perusahaan Amdax, AMBTS, berhasil menghimpun USD 23,4 juta (sekitar Rp 357 miliar) untuk strategi akumulasi Bitcoin, menegaskan minat institusi terhadap aset kripto terbesar dunia. Dana ini akan digunakan AMBTS untuk memperkuat posisi Bitcoin sebagai cadangan perusahaan, tanpa diversifikasi ke altcoin.
CEO Amdax, Lucas Wensing, menyatakan target jangka panjang AMBTS adalah 210.000 Bitcoin, dengan ambisi mencatatkan perusahaan di Euronext Amsterdam. “Lebih dari 10% pasokan Bitcoin kini dimiliki institusi, dan saatnya mendirikan perusahaan publik yang kaya Bitcoin,” ujarnya.
Langkah ini sejalan dengan tren global di mana perusahaan dan pemerintah mulai menjadikan Bitcoin sebagai aset cadangan. Bitcoin saat ini diperdagangkan di USD 107.940, dengan dominasi pasar 57,47% dan volume harian USD 78 miliar.
Analis menilai inisiatif AMBTS bisa mendorong adopsi institusional lebih luas, meningkatkan nilai jangka panjang, dan memperkuat pengakuan Bitcoin di sektor keuangan global.