Tekanan pada Harga Bitcoin Memperuncing Kekhawatiran Investor
Pergerakan harga Bitcoin dalam beberapa hari terakhir menjadi perhatian utama pelaku pasar global. Aset digital terbesar ini memberikan sinyal perubahan sentimen setelah kehilangan trendline dukungan multi-tahun yang selama ini dianggap sebagai fondasi penting investor jangka panjang. Kondisi pasar yang semakin tidak menentu mendorong diskusi lebih serius di kalangan analis, manajer aset, dan investor institusi. Faktor fundamental dan sentimen makroekonomi juga menambah beratnya tekanan terhadap harga, menunjukkan pentingnya analisis menyeluruh sebelum mengambil keputusan investasi di sektor kripto.
Statistik Harga Terkini dan Proyeksi Skenario Krusial
Menurut data dari CoinDesk, harga Bitcoin saat ini tercatat berada di kisaran US$61.000 hingga US$62.000 per 23 Juni 2024, turun sekitar 8% selama dua minggu terakhir. Penurunan tajam ini terjadi sesaat setelah Bitcoin menembus trendline dukungan multi-tahun yang selama ini menjaga volatilitas dalam batas wajar. Reuters melaporkan level dukungan tersebut telah menjadi dasar psikologis bagi banyak investor sejak awal 2022.
Analis menilai, jika Bitcoin gagal memulihkan level tersebut, peluang penurunan lanjutan terbuka lebar dengan target pesimistis hingga US$80.000 di akhir 2025—sebuah skenario yang mendapat perhatian khusus dari kalangan trader dan penambang. Namun, laporan Bloomberg mengutip pendapat beberapa pakar bahwa penurunan saat ini bukan sinyal pasti dimulainya pasar bearish yang baru, mengingat masih tingginya volume transaksi serta minat institusi melalui ETF Bitcoin.