Jakarta, 1 September 2025 – Harga bitcoin (BTC) melanjutkan koreksi pada awal pekan ini, seiring sentimen menunggu data makroekonomi utama Amerika Serikat (AS) yang akan memengaruhi keputusan suku bunga bank sentral AS (The Federal Reserve/The Fed).
Pada Senin (1/9/2025) sore pukul 16.04 WIB, harga bitcoin tercatat naik tipis 0,60% dalam 24 jam terakhir, namun secara mingguan masih susut 1,57%. Saat ini, BTC berada di level USD 109.655 atau sekitar Rp1,80 miliar. Mengakhiri Agustus, bitcoin tercatat turun 6,47% dan diperdagangkan di kisaran USD 107.500.
Pengamat menyoroti tiga data penting pekan ini: klaim pengangguran, produktivitas, serta laporan ketenagakerjaan AS. Hasil data tersebut akan menjadi pertimbangan The Fed di tengah dilema inflasi yang meningkat dan pasar tenaga kerja yang melemah.
Pendiri Ivory Hill Wealth Advisory, Kurt S. Altrichter, menilai The Fed menghadapi tekanan besar. “Pemangkasan suku bunga terlalu cepat bisa memicu inflasi kembali, sementara mempertahankannya dapat menekan pasar tenaga kerja hingga berisiko resesi,” ujarnya.
Selain bitcoin, sejumlah aset kripto utama juga bergerak di zona merah:
- Ethereum (ETH) turun 0,88% dalam 24 jam, melemah 6,56% dalam sepekan ke USD 4.398.
- XRP anjlok 2,7% harian, turun 7,59% sepekan ke USD 2,76.
- Binance Coin (BNB) melemah 0,19% harian ke USD 862.
- Solana (SOL) turun 2,11% harian ke USD 200,89.
- Dogecoin (DOGE) melemah 2,31% harian ke USD 0,2132.
- Cardano (ADA) turun tajam 3,31% harian dan 9,98% sepekan ke USD 0,8067.
Kapitalisasi pasar kripto global ikut terkoreksi 0,95% dalam 24 jam terakhir menjadi USD 3,74 triliun atau sekitar Rp61.551 triliun.