Bitcoin (BTC) kembali mencatatkan kinerja mingguan terlemah dalam beberapa bulan terakhir, dengan harga menyentuh US$ 108.400 pada saat laporan ini ditulis. Meskipun koreksi ini belum tergolong drastis, kondisi teknikal dan sentimen pasar menunjukkan sinyal campuran, antara personel rebound dan ancaman pelemahan lanjutan.
Peningkatan signifikan dalam pencarian Google untuk topik kripto terlihat dalam beberapa hari terakhir. Secara historis, lonjakan ini sering dikaitkan dengan euforia sesaat di puncak harga, dan menurut analis dari Alphractal, justru jadi momen favorit investor cerdas untuk menjual di harga tinggi sebelum masuk kembali di harga yang lebih rendah.
Pola ini bukan hal baru. Dalam banyak siklus sebelumnya, minat publik yang memuncak di Google sering kali menjadi indikator teknikal tidak langsung bahwa pasar akan segera terkoreksi.
Data Derivatif vs Arus Spot
Di pasar derivatif, Open Interest (OI) Bitcoin naik ke US$ 38,7 miliar, meskipun harga bergerak mendatar. OI mencerminkan total kontrak berjangka yang belum diselesaikan, dan kenaikan ini sering menunjukkan minat yang meningkat meski arah pasar masih belum jelas.
Sementara itu, dominasi pasar Bitcoin turun ke US$ 57 persen dari puncaknya di US$ 60,8. Penurunan dominasi biasanya mengindikasikan likuiditas sedang berpindah ke altcoin, dan bahwa BTC mungkin akan bergerak sideways hingga dominasi kembali naik.
Level Teknis
Bitcoin berada di zona permintaan yang sebelumnya pernah menjadi titik awal reli besar. Namun, setiap upaya rebound dibatasi oleh resistensi keras di level US$ 111.917. Jika level ini kembali menahan pergerakan, tekanan jual bisa meningkat lagi.
Jika zona permintaan saat ini jebol, support berikutnya terlihat di US$ 105.755. Artinya, pasar bisa turun lebih dalam sebelum menemukan pijakan baru.
Selain itu, adanya sinyal campuran yakni derivatif yang bullish, namun spot tampak negatif.
- Funding Rate di pasar derivatif saat ini berada di 0,0074 persen, menandakan bahwa lebih banyak trader memegang posisi long, suatu tanda optimisme. Namun, kondisi seperti ini juga rentan terhadap kejutan, karena posisi long harus membayar biaya pendanaan jika pasar tidak bergerak sesuai harapan mereka.
- Di sisi lain, Netflow exchange menunjukkan outflow sebesar US$ 60,7 juta. Artinya, investor spot cenderung menjual dan menarik dana dari bursa, sinyal yang cenderung bearish dalam jangka pendek.