Jakarta – Perusahaan kripto Gemini, yang didirikan miliarder kembar Cameron dan Tyler Winklevoss, menargetkan valuasi hingga USD 2,2 miliar (sekitar Rp 36 triliun) dalam penawaran saham perdana (IPO).
Mengutip Yahoo Finance (Rabu, 3/9/2025), Gemini berencana melepas 16,67 juta lembar saham dengan harga USD 17–19 per saham. Jika menggunakan kisaran tertinggi, perusahaan akan meraup dana segar hingga USD 317 juta (Rp 5,2 triliun). IPO ini akan dicatatkan di Nasdaq Global Select Market dengan simbol GEMI.
Goldman Sachs dan Citigroup ditunjuk sebagai penjamin emisi utama. Gemini, yang berdiri sejak 2014, beroperasi sebagai bursa dan kustodian aset digital dengan berbagai produk, termasuk stablecoin berbasis dolar AS dan kartu kredit berhadiah kripto.
Meski begitu, laporan keuangan menunjukkan kerugian yang semakin melebar. Pada 2024, Gemini mencatat rugi bersih USD 158,5 juta dengan pendapatan USD 142,2 juta. Sementara dalam enam bulan pertama 2025, rugi bersih sudah menembus USD 282,5 juta dengan pendapatan USD 67,9 juta.
Gemini menjadi perusahaan kripto terbaru yang masuk pasar publik setelah pelonggaran regulasi di era pemerintahan Trump. Sebelumnya, Circle Internet Group sukses meraup USD 1,2 miliar lewat IPO pada Juni, sementara Bullish mengantongi USD 1,1 miliar dengan sahamnya sempat melonjak lebih dari dua kali lipat.