Ekosistem Bitcoin terus menunjukkan pertumbuhan yang pesat, melampaui perannya sebagai sekadar mata uang digital. Hingga pertengahan 2025, berbagai proyek dan token yang dibangun di atas atau terkait dengan jaringan Bitcoin semakin mengukuhkan posisinya. Data terbaru menunjukkan lima token teratas yang menjadi sorotan investor dan pengembang.
Bitcoin
Berdasarkan kapitalisasi pasar, Bitcoin (BTC) tetap berada di puncak. Dengan nilai saat ini sekitar $27.380, BTC tidak hanya menjadi aset digital paling berharga, tetapi juga fondasi bagi inovasi blockchain.
Penciptaan Bitcoin oleh Satoshi Nakamoto pada 2009 membuka jalan bagi transaksi aman dan terdesentralisasi tanpa perantara. Pembatasan pasokan hingga 21 juta koin menjadikannya aset deflasi yang menarik bagi banyak pihak.
Di posisi kedua, Wrapped Bitcoin (WBTC) muncul sebagai jembatan penting antara Bitcoin dan dunia Decentralized Finance (DeFi). WBTC, yang merupakan versi Bitcoin yang ditokenisasi pada jaringan Ethereum, memungkinkan pemegang BTC untuk memanfaatkan aset mereka dalam berbagai protokol DeFi seperti pinjaman dan perdagangan.
Didukung 1:1 oleh Bitcoin, WBTC menawarkan interoperabilitas yang sangat dibutuhkan antara dua ekosistem blockchain terbesar.
Bitcoin Cash (BCH)
Selanjutnya, Bitcoin Cash (BCH) menempati posisi ketiga. Lahir dari hard fork Bitcoin pada tahun 2017, BCH dirancang untuk mengatasi masalah skalabilitas. Dengan batas ukuran blok yang lebih besar, BCH menawarkan waktu transaksi lebih cepat dan biaya lebih rendah, menjadikannya pilihan yang lebih praktis untuk penggunaan sehari-hari.
Fokusnya pada kegunaan sebagai mata uang telah menarik perhatian para pedagang dan pengguna yang mencari efisiensi transaksi.