Cryptoharian – Bitcoin (BTC) kembali menguji bull market support band menjelang awal September, dan analis terkemuka Benjamin Cowen menyebut level ini sebagai garis pertahanan terakhir bagi para pull.
Dalam unggahan terbarunya, Cowen mencatat bahwa BTC telah mencapai area support 20-week SMA (Simple Moving Average) beberapa hari sebelum September dimulai. Ini adalah area yang secara historis menjadi landasan kuat dalam fase bull market, termasuk pada tahun 2013, 2017, 2020 dan 2021.
“Inilah area yang ingin dipertahankan oleh para bull,” ungkap Cowen.
September Dimulai dengan Lebih Rendah
Fakta menarik yang dijabarkan oleh Cowen, yakni harga pada 1 September sudah lebih rendah dari level terendah di bulan Agustus, yang menurut Cowen, mungkin saja menjadi titik bottom lokal untuk bulan ini.
“Skenario terbaik adalah low bulan September sudah terjadi di hari pertama,” ujarnya.
Cowen berharap BTC mampu bertahan di atas 20W SMA sepanjang bulan September. Jika itu terjadi, ada potensi Bitcoin kembali mencetak harga tertinggi baru di kuartal keempat (Q4) 2025.
Namun, jika support ini gagal dipertahankan, Cowen menyebut bahwa 50-week SMA akan menjadi support utama berikutnya, karena level ini telah menopang seluruh pergerakan bullish selama siklus ini.
Chart Weekly BTC: Masih dalam Jalur Bullish
Gambar grafik mingguan BTC yang dilampirkan oleh Cowen memperlihatkan dengan jelas posisi saat ini:
- Harga saat ini berada tepat di atas 20W SMA (garis kuning).
- 50W SMA (garis pink) masih cukup jauh di bawah, memberi ruang koreksi yang wajar tanpa keluar dari terstruktur bullish jangka panjang.
- Struktur naik (higher highs dan lower low) masih utuh.
Sebagaimana diberitakan oleh cryptoharian.com sebelumnya, ada perkiraan juga mengenai potensi bull di bulan September. Hal ini disampaikan oleh analis kripto bernama ‘TradingShot’, yang mengklaim bahwa ‘kutukan‘ di bulan September bisa saja patah pada tahun ini.
Dalam analisisnya di TradingView pada 1 September, ia menyoroti bahwa sejak Mei, Bitcoin telah bergerak dalam pola channel naik yang konsisten. Pola ini sebelumnya menghasilkan dua lonjakan harga masing-masing lebih dari 21 persen.
Saat ini, Bitcoin tengah menguji level Moving Average (MA) 20 mingguan, sebuah titik yang dalam sejarah sering menjadi pijakan bagi pergerakan bullish. Indikator teknikal lain, seperti RSI harian yang mendekati wilayah oversold, juga menunjukkan potensi rebound. Kondisi ini mirip dengan situasi menjelang lonjakan harga pada Juni lalu.