
Venezuela semakin memanfaatkan mata uang digital, khususnya USDT (Tether), untuk menjaga perekonomian tetap berjalan di tengah sanksi Amerika Serikat. Sanksi ini membatasi transaksi bisnis dan menekan pendapatan dolar dari ekspor minyak, memaksa perusahaan beralih ke kripto untuk membeli bahan baku dan membayar penyedia.
Sejak Juni 2025, pemerintah memperluas penggunaan USDT, dengan bank menjual kripto kepada bisnis lokal dengan imbalan bolivar. Pelaku usaha kemudian bebas memakai kripto untuk transaksi domestik maupun internasional.
Meskipun belum ada angka resmi, analis Ecoanalitica memperkirakan penjualan kripto ke sektor swasta mencapai sekitar USD 119 juta pada Juli. Langkah ini menjadi salah satu cara Venezuela menjaga aliran ekonomi di tengah tekanan internasional.