Jakarta, 4 September 2025 – Investor kawakan dan pendiri Bridgewater Associates, Ray Dalio, menyebut kripto sebagai “mata uang alternatif” yang semakin relevan di tengah ketidakpastian ekonomi global. Menurutnya, pasokan Bitcoin (BTC) yang terbatas hanya 21 juta koin menjadi keunggulan utama dibanding mata uang fiat seperti dolar AS yang bisa dicetak tanpa batas.
Dalio menilai kelangkaan ini membuat kripto menjadi instrumen pelindung nilai yang efektif, terutama saat inflasi tinggi dan kepercayaan pada mata uang tradisional melemah. Ia juga menyoroti penggunaan kripto di negara-negara dengan krisis ekonomi sebagai bukti nyata perannya dalam menjaga nilai kekayaan.
“Jika permintaan terhadap dolar AS menurun, orang akan mencari alternatif. Kripto yang transparan, lintas negara, dan tahan intervensi pemerintah bisa menjadi pilihan masuk akal,” ujar Dalio.
Pandangan positif ini menandai perubahan sikap Dalio yang sebelumnya skeptis terhadap Bitcoin.
Sementara itu, mantan CEO Binance, Changpeng “CZ” Zhao, meyakini Bitcoin sedang menuju status sebagai mata uang cadangan global. Menurutnya, semakin banyak perusahaan dan negara mulai memasukkan BTC ke neraca mereka, menandakan adopsi yang meluas.
“Industri keuangan tradisional kini ikut menambahkan Bitcoin. Kita telah mencapai kemajuan pesat,” kata CZ, dikutip dari Yahoo Finance.
Ia mengingatkan bahwa pencapaian all-time high (ATH) BTC pada Juli lalu di level USD 124.128 hanyalah awal. CZ membandingkan euforia ini dengan lonjakan harga BTC pada 2017, menegaskan tren jangka panjang Bitcoin masih berpotensi naik lebih tinggi.