Jakarta, 5 September 2026 – Cango Inc (CANG), perusahaan penambang kripto yang terdaftar di New York Stock Exchange, merilis laporan keuangan belum diaudit untuk kuartal kedua 2025. Perusahaan mencatat perkembangan signifikan setelah beralih penuh ke bisnis penambangan aset digital.
Per akhir Juni, kapasitas penambangan Cango mencapai 50 EH/s, termasuk tambahan 18 EH/s yang diakuisisi bulan tersebut. Sepanjang kuartal, perusahaan berhasil menambang 1.404,4 Bitcoin, dengan rata-rata biaya tunai USD 83.091 per BTC dan total biaya USD 98.636 per BTC. Sejak masuk ke bisnis ini, total produksi mencapai 3.879,2 BTC.
Laporan mencatat pendapatan kuartalan USD 139,8 juta, dengan USD 138,1 juta berasal dari penambangan Bitcoin. EBITDA yang disesuaikan tercatat sebesar USD 99,1 juta, menunjukkan profitabilitas inti meski perusahaan tetap membukukan kerugian bersih akibat penghentian operasi dan penurunan nilai aset penambangan.
CEO Cango, Paul Yu, menyebut kuartal ini sebagai tonggak penting:
“Dalam sembilan bulan, kami berhasil menjadi salah satu penambang Bitcoin terbesar di dunia. Strategi aset ringan mempercepat ekspansi meski biaya tunai tinggi, namun total biaya tetap kompetitif berkat depresiasi rendah.”
Yu menambahkan, akuisisi kapasitas baru telah meningkatkan produksi Juli hingga 44%, sementara pembelian fasilitas 50 MW di Georgia diharapkan menekan biaya listrik serta membuka peluang ekspansi ke komputasi berperforma tinggi (HPC) dan energi.