Sebelum melakukan trading crypto tentunya ada beberapa faktor yang harus dipersiapkan. Seperti memilih aplikasi exchange crypto dan wallet crypto yang akan digunakan. Karena faktor tersebut sangat penting dalam dunia crypto.
Selain memilih kedua faktor tersebut, kamu juga harus memahami dan mampu menganalisa pergerakan harga crypto, seperti harga XRP hari ini, jika kamu ingin melakukan trading dengan koin Ripple tersebut sehingga kamu bisa memprediksi pergerakan harga.
Analisa teknikal berlaku untuk semua aset crypto seperti Bitcoin, Ethereum, hingga harga Doge hari ini, dan harga beberapa waktu lalu, sehingga kamu bisa melakukan analisa fundamental dan teknikal terhadap aset crypto tersebut.
Biasanya aplikasi exchange memberikan fitur wallet crypto untuk menyimpan aset crypto dan melakukan transaksi crypto. Sebelum membahas rekomendasi maka kamu harus tahu pengetahuan dasar terkait dompet crypto.
Apa Itu Dompet Crypto?
Dompet crypto merupakan sebuah aplikasi atau perangkat keras yang digunakan untuk menyimpan aset digital. Dompet ini tidak benar-benar menyimpan koin seperti dompet biasa, melainkan menyimpan kunci privat yang memberikan akses ke aset yang terdapat di blockchain.
Selain sebagai tempat penyimpanan, dompet ini juga memungkinkan penggunanya untuk melakukan pengiriman dan penerimaan crypto serta menyimpan kunci privat, yang merupakan identitas digital yang penting untuk mengelola dan mengakses dana dalam blockchain.
Jenis-Jenis Dompet Crypto
1. Hot Wallet
Hot Wallet adalah dompet crypto yang selalu terhubung ke internet. Contohnya termasuk dompet exchange, aplikasi, atau ekstensi pada browser. Kelebihan dari dompet ini adalah kemudahan akses, sangat cocok bagi individu yang sering melakukan trading atau transaksi cepat.
Namun, penting untuk diperhatikan bahwa dompet jenis ini memiliki risiko yang lebih tinggi terhadap serangan peretasan.
2. Cold Wallet
Cold Wallet, seperti hardware wallet atau paper wallet, tidak terhubung ke internet. Biasanya berbentuk perangkat yang mirip dengan USB. Dompet dingin merupakan pilihan yang paling aman saat memilih dompet crypto terbaik, karena lebih tahan terhadap serangan online. Ini sangat pas untuk kamu yang ingin menyimpan aset dalam jangka waktu panjang.
5 Rekomendasi Crypto Wallet di Indonesia
Ada banyak wallet crypto yang bisa kamu gunakan, namun yang terbaik tentunya bisa dihitung. Berikut 5 rekomendasi wallet crypto di Indonesia yang bisa kamu gunakan. diantaranya adalah:
1. Pintu Web3 Wallet
Pintu Web3 Wallet adalah crypto wallet Indonesia yang aman dan terpercaya sekaligus aplikasi exchange crypto yang terdaftar di Bappebti. Pintu menawarkan ruang penyimpanan untuk aset crypto, memungkinkan pengguna untuk menyimpan, mengirim, dan menerima cryptocurrency dengan aman.
Pintu Web3 adalah wallet crypto yang mudah digunakan untuk simpan aset, swap token, dan jelajahi dunia crypto, DeFi, & NFT dalam satu aplikasi. Lewat fitur in-app browser, investor atau trader crypto bisa eksplor DeFi langsung dari aplikasi Pintu Web3 staking, borrow-lending, yield farming hingga trading di DEX. Pintu Web3 juga mendukung berbagai token dan jaringan blockchain seperti Solana, Base, BSC Network dan masih banyak lagi.
Berikut beberapa keuntungan dari dompet Web3:
Teknologi Perlindungan MPC
Kunci dibagi menjadi beberapa bagian, dengan salah satu bagian disimpan oleh pengguna, sehingga mengurangi risiko titik kelemahan.
Informasi Transaksi
Pengguna dapat mengakses informasi lengkap tentang langkah-langkah yang perlu diambil dalam Web3.
Sistem Deteksi Penipuan
Dengan adanya sistem firewall, pengguna dompet Web3 Pintu mendapatkan perlindungan ekstra karena dapat mendeteksi potensi penipuan dan memberikan informasi peringatan saat ada transaksi berisiko.
Banyak Pilihan Jaringan
Dompet Web3 mempermudah akses ke berbagai jaringan seperti Ethereum, BNB Chain, Arbitrum, dan Polygon, dengan beragam pilihan. Pengembangan untuk jaringan lainnya masih dalam proses.
2. Ledger
Dompet hardware cold storage telah hadir cukup lama dan dikenal dengan dompet cold storage-nya, yang paling dikenal saat ini adalah Ledger Nano S.
Dompet ini menggunakan mikrokontroler yang menghasilkan dan menyimpan kunci pribadi. Ini berarti, kunci pribadi kamu tersimpan di dompet itu sendiri, sepenuhnya terputus dari internet, pihak ketiga, dan hal serupa.
3. Trezor
Dompet ini merupakan pelopor di bidangnya, sudah ada sekitar 10 tahun setelah perusahaan ini berdiri pada tahun 2012. Marek Palatinus, salah satu pendirinya, terinspirasi untuk menciptakannya setelah menjadi korban pencurian crypto. Ia kehilangan 3.000 BTC akibat kejadian itu.
Saat itu, kerugian sekitar $12.000, tapi kini nilainya sudah mencapai sekitar $23,7 juta. Pengalaman traumatis tersebut menjadi motivasi untuk mengembangkan cold storage bagi Bitcoin, dan inilah asal-usul Trezor. Dompet crypto ini juga cukup dikenal sebagai cold wallet di Indonesia.
4. OKX Wallet
Dompet digital terdesentralisasi multi-chain yang memungkinkan pengguna untuk menjelajahi dunia Web3. Dengan OKX, Anda dapat mengakses lebih dari 1. 000 fitur dan protokol DApp seperti DEX multi-chain dan cross-chain, yield farming, OKX NFT Marketplace, serta DApp lainnya.
OKX Wallet merupakan salah satu dompet crypto terbaik di Indonesia. Untuk membuat OKX Wallet, cukup membuat kata sandi di aplikasi OKX.
5. MetaMask
Banyak orang telah mengakui bahwa salah satu dompet crypto yang paling banyak digunakan saat ini. Ekstensi pada browser ini memungkinkan kamu masuk ke NFT, pasar, dan fitur lainnya dengan mudah. Selain itu, MetaMask juga dapat menyimpan beberapa alamat, sehingga kamu bisa membuat alamat untuk setiap NFT yang ingin kamu beli.
Instalasi Crypto Wallet MetaMask, salah satu dompet crypto paling baik di Indonesia, MetaMask dapat digunakan di berbagai browser.
Maka dari itu, gunakan bursa crypto yang teregulasi dengan memilih platform resmi yang diawasi Bappebti atau OJK. Selalu periksa izin Pedagang Aset Kripto (PFAK) di situs regulator untuk memastikan legalitasnya.
Perlu diingat, semua aktivitas jual beli crypto memiliki resiko dan volatilitas yang tinggi karena sifat crypto dengan harga yang fluktuatif.
Maka dari itu, selalu lakukan riset mandiri (DYOR) dan gunakan dana yang tidak digunakan dalam waktu dekat (uang dingin) sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli bitcoin dan investasi aset crypto lainnya menjadi tanggung jawab para trader dan investor.