Cryptoharian – Aktivitas whale Ethereum (ETH) kembali menjadi sorotan pagi ini, setelah serangkaian penarikan besar-besaran dari Binance terdeteksi hanya dalam hitungan menit. Tiga transaksi jumbo terjadi secara berurutan, yang menandakan akumulasi agresif oleh pelaku besar pasar di tengah tren naik yang mulai terbentuk.
Salah satu pengamat pasar kripto di media sosial X dengan nama akun ‘Darkfost’ membeberkan, data on-chain dari CryptoQuant mencatat tiga lonjakan outflow besar:
- 23.000 ETH
- 64.000 ETH
- 83.000 ETH (senilai hampir US$ 750 juta).
Transaksi tersebut terjadi dalam rentang waktu yang sangat singkat, dan semuanya mengarah ke dompet yang terhubungan dengan protokol Aave.
“Ada indikasi yang menunjukkan bahwa ETH kemungkinan digunakan untuk yield farming atau strategi DeFi lainnya,” ungkap Darkfost.
Akibat dari outflow besar ini, cadangan Ethereum di Binance kini turun ke level terendah baru yakni sekitar 4,2 juta ETH, seperti ditunjukkan pada grafik Exchange Reserve dari CryptoQuant berikut.
“Penurunan ini memperkuat tren yang sudah sejak pertengahan Agustus. Kemungkinan semakin banyak ETH yang berpindah dari bursa ke dompet nun-kustodian, biasanya sinyal akumulasi jangka panjang, bukan aktivitas jual,” ujarnya.
Fakta bahwa whale tetap aktif menarik ETH dari pasar spot dan langsung memanfaatkannya dalam ekosistem DeFi memperlihatkan:
- Keyakinan jangka panjang terhadap ETH
- Kesiapan untuk memanfaatkan yield on-chain
- Tekanan pasokan yang semakin tinggi terhadap bursa sentral seperti Binance
Ini turut menjelaskan mengapa Ethereum terus mengungguli Bitcoin (BTC) dalam beberapa pekan terakhir, baik dari sisi kinerja harga maupun aliran dana institusional.
Sementara itu melansir dari thecoinrepublic.com, whale Ethereum kembali menunjukkan aktivitas akumulasi, meski semuanya tidak berhasil melakukan timing dengan sempurna. Menurut laporan analisis dari Santiment, sejumlah whale yang menjual Ethereum mereka mereka di harga rendah pada bulan April kini justru membeli kembali di harga yang lebih tinggi.
Contohnya, satu wallet diketahui menghabiskan US$ 3,8 juta untuk membeli 1.425 ETH pada 22 Mei, padahal sebelumnya wallet yang sama telah menjual 2.522 ETH pada April hanya seharga US$ 3,9 juta.
Meski strategi tersebut tampak merugikan di permukaan, faktanya whale ini tetap mendapat keuntungan dari reli harga ETH sejak saat itu.
Akumulasi oleh whale bukan satu-satunya faktor pendorong. Data dari Santiment menunjukkan bahwa minat institusional terhadap ETH kini mulai melampaui Bitcoin, terutama melalui produk ETF.
- Pada Agustus 2023, ETF Ethereum mencatat arus masuk (inflow) sebesar US$ 3,87 miliar.
- Sementara ETF Bitcoin justru mengalami arus keluar (outflow) sebesar US$ 751 juta di periode yang sama.