Cadangan Bitcoin di bursa terpusat menurun tajam selama sebulan terakhir, dengan 79.000 BTC senilai $8,87 miliar telah ditarik, menurut analis Ali. Penurunan ini bertepatan dengan perubahan kondisi pasar, di mana harga sempat melemah sebelum akhirnya pulih. Pergerakan pasokan dari bursa terus memengaruhi volatilitas jangka pendek, terutama karena likuidasi mengubah aktivitas perdagangan dalam beberapa sesi terakhir.
Antara 23 dan 27 Agustus, cadangan devisa tetap stabil di angka 2,54 hingga 2,55 juta BTC. Selama periode yang sama, harga Bitcoin secara bertahap turun dari hampir $116.000 menjadi sekitar $111.000.
Namun, cadangan mulai menurun pada 28 Agustus, turun dari 2,53 juta menjadi 2,48 juta BTC pada 5 September. Ini merupakan level cadangan terendah dalam periode yang diamati. Seiring dengan penurunan cadangan, harga Bitcoin rebound dari di bawah $109.000 menjadi sekitar $110.700 pada 5 September, dengan puncaknya mendekati $112.000.
Korelasi menunjukkan bagaimana penurunan neraca pertukaran sering kali bertepatan dengan fase stabilisasi pasar atau pemulihan harga. Sebaliknya, peningkatan cadangan devisa secara historis sejalan dengan aktivitas penjualan yang lebih kuat.
Penurunan cadangan yang terus-menerus menunjukkan bahwa koin-koin mulai meninggalkan bursa, biasanya ke penyimpanan mandiri. Hal ini seringkali mengurangi tekanan jual langsung sekaligus membentuk pasokan yang tersedia dalam jangka pendek.
Para analis mencatat bahwa ketika cadangan menyusut, potensi penurunan mendadak yang didorong oleh likuiditas berkurang, meskipun volatilitas masih mungkin muncul dari posisi leverage. Perhatian kini beralih ke level resistensi antara $112.000 dan $114.000, yang dapat diuji jika cadangan terus menurun.
Namun, jika cadangan meningkat lagi, tekanan jangka pendek dapat muncul menuju level support antara $108.000 dan $106.000. Level-level ini penting untuk memantau bagaimana prospek pasokan memengaruhi pergerakan harga.