Bitcoin (BTC) belum menunjukkan arah jelas dalam beberapa pekan terakhir. Berdasarkan grafik 4 jam (4H), BTC saat ini diperdagangkan tepat di bawah dua indikator teknikal penting, yakni 200 Moving Average (MA) dan 200 Exponential Moving Average (EMA).
Salah satu analis mata uang kripto yang populer di media sosial X bernama Daan Crypto Trades, menyebut bahwa level ini akan menjadi kunci bagi pembalikan tren dalam jangka pendek.
Zona MA 200 Jadi Medan Tempur Harga
Dalam update yang dibagikan melalui laman pribadinya, ia menjelaskan bahwa Bitcoin berada di antara dua level utama, yakni:
- US$ 112.000 sebagai support lokal
- US$ 116.000 sebagai resisten yang kuat
Kondisi saat ini digambarkan sebagai ‘middle of nowhere’, harga tidak kuat menembus atas, tapi juga belum breakdown ke bawah. Hal ini memperlihatkan ketidakpastian yang tinggi, apalagi mengingat awal bulan sering kali disertai pergerakan harga yang liar dan tidak terarah.
Pasar Masih Ragu-Ragu
Volume perdagangan tetap rendah, memperkuat kesan bahwa pelaku pasar masih menunggu konfirmasi arah selanjutnya. Jika BTC bisa menembus dan bertahan di atas MA/EMA 200 di timeframe 4 jam, ini bisa membuka jalan untuk uji ulang US$ 116.000.
Namun, gagal bertahan di US$ 112.000 bisa memicu tekanan jual menuju area support yang lebih rendah.
Sementara itu, analis lain dengan nama samaran Mags mengatakan bahwa Bitcoin (BTC) kembali mendekati salah satu indikator teknikal yang telah beberapa kali menjadi area beli strategis dalam siklus bull market saat ini, yakni EMA Ribbons.
Indikator ini telah menjadi acuan penting sejak harga BTC menembusnya dari bawah dan kemudian mengonfirmasi sebagai support sejak awal 2023.
Dalam grafik mingguan yang dibagikan oleh analis teknikal Mags, terlihat bahwa BTC telah menguji EMA ribbons sebanyak empat kali sejak breakout besar, dan selalu berhasil memantul naik setiap kali menyentuh area tersebut.
Menurutnya, tetiap sentuhan tersebut memberikan sinyal beli kuat, yang sejauh ini terbukti menghasilkan entry level yang menguntungkan.
Mags juga membeberkan skenario, yakni jika harga koreksi ke US$ 93.000 dan memantul, potensi reli lanjutan tetap terbuka dengan target kembali ke atas US$ 130.000. Namun jika BTC break di bawah EMA ribbons, bisa menjadi sinyal awal pembalikan tren dan potensi pelemahan jangka menengah.