Setelah lebih dari dua tahun pengembangan di jaringan layer 2 Ethereum, Linea akhirnya resmi mengumumkan airdrop token $LINEA.
Pengumuman ini disambut antusias oleh komunitas karena banyak pengguna yang sudah lama menantikan kesempatan untuk mendapatkan token sebagai bentuk apresiasi atas kontribusi mereka.
Airdrop ini bukan sekadar hadiah, melainkan bagian dari strategi jangka panjang Linea untuk memperkuat ekosistem dan mendorong penggunaan nyata di jaringan.
Dengan periode klaim yang akan segera dibuka, mari kita bahas bagaimana cara mengikuti airdrop ini serta program likuiditas yang disiapkan.
Linea Airdrop Sudah Tiba!
Airdrop $LINEA akan resmi dibuka pada 10 September 2025. Saat ini, pengecekan kelayakan sudah dapat dilakukan melalui situs resmi Linea.
Pengguna yang sebelumnya ikut serta dalam kampanye Linea Voyage (LXP) dan Linea Surge (LXP-L) dapat langsung mengecek apakah wallet mereka termasuk dalam daftar penerima.
Langkah untuk klaim cukup mudah:
- Kunjungi Linea Hub.
- Sambungkan wallet yang kalian gunakan.
- Gunakan fitur pengecekan untuk mengetahui apakah alamat kalian memenuhi syarat.
Bagi yang dinyatakan berhak, token bisa diklaim mulai 10 September hingga 9 Desember 2025. Periode ini berlangsung selama 90 hari.
Setelah tanggal tersebut, token yang tidak diklaim akan dikembalikan ke Linea Consortium Ecosystem Fund untuk kemudian digunakan kembali dalam pengembangan ekosistem.
Syarat kelayakan tidak sembarangan. Selain mengikuti program LXP atau LXP-L, pengguna juga harus lolos pemeriksaan Proof-of-Humanity yang bertujuan untuk mencegah klaim ganda dan penyalahgunaan.
Untuk peserta LXP, minimal poin yang dibutuhkan adalah 2,000. Distribusi dibagi dalam tujuh tingkatan, di mana semakin tinggi jumlah poin maka semakin besar alokasi token yang diterima.
Beberapa aktivitas khusus seperti penggunaan awal mainnet atau pemakaian MetaMask juga bisa memberi tambahan alokasi.
Bagi peserta LXP-L, minimal poin yang dibutuhkan adalah 15,000. Distribusi dilakukan secara linear sesuai kontribusi masing-masing penyedia likuiditas.
Dengan demikian, semakin besar dukungan likuiditas yang diberikan dalam program Surge, semakin besar pula bagian token yang akan diterima.
Hal menarik dari distribusi ini adalah tidak ada alokasi token untuk tim pengembang maupun investor. Sebanyak 85% pasokan dialokasikan untuk ekosistem, dengan rincian 10% diberikan langsung kepada pengguna awal dan 75% dikelola sebagai dana ekosistem jangka panjang.
Sisanya, 15% dari total pasokan, dipegang oleh Consensys dengan periode penguncian selama lima tahun. Model ini mirip dengan distribusi awal Ethereum yang menekankan pada keberlanjutan ekosistem ketimbang keuntungan pihak internal.
Secara keseluruhan, sebanyak 9,361,298,700 token LINEA sudah dialokasikan untuk 749,662 alamat yang dianggap sah.
Jumlah ini menunjukkan betapa luas jangkauan distribusi yang dilakukan Linea, sehingga airdrop ini dapat disebut sebagai salah satu distribusi paling inklusif dalam sejarah layer 2 Ethereum.
Program Likuiditas dan Peluncuran
Selain airdrop, Linea juga meluncurkan program likuiditas berskala besar yang dinamakan Ignition. Program ini resmi dimulai pada 2 September 2025 dengan alokasi sebesar 1 miliar token LINEA.
Tujuannya adalah untuk mempercepat pertumbuhan total value locked (TVL) di ekosistem Linea dan menargetkan angka lebih dari $1 miliar pada Oktober 2025.
Ignition berfokus pada insentif bagi penyedia likuiditas di berbagai protokol DeFi besar seperti Etherex, Aave, dan Euler.
Dengan adanya insentif ini, diharapkan likuiditas di pasar Linea meningkat, sehingga mendukung aktivitas perdagangan, pinjam-meminjam, serta stabilitas harga.
Skema ini melanjutkan langkah dari kampanye Surge sebelumnya, yang sudah terbukti berhasil meningkatkan partisipasi pengguna.
Untuk memastikan distribusi hadiah transparan dan adil, Linea menggunakan teknologi zero-knowledge proof dari Brevis.
Dengan sistem ini, perhitungan kompleks dilakukan di luar rantai dan hasilnya diverifikasi di dalam rantai.
Proses ini mengurangi risiko manipulasi sekaligus memberi kepastian bahwa semua peserta menerima insentif sesuai kontribusinya.
Selain insentif likuiditas, peluncuran token LINEA membawa mekanisme ekonomi yang cukup unik.
Salah satunya adalah sistem dual burn. Dalam mekanisme ini, 20% dari biaya transaksi yang dibayarkan dalam ETH di Linea akan dibakar, sementara 80% sisanya digunakan untuk membakar token LINEA.
Dengan cara ini, baik Ethereum maupun LINEA sama-sama mendapatkan dorongan nilai dalam jangka panjang.
Struktur token LINEA juga berbeda dari banyak proyek lain. Tidak ada tata kelola berbasis token, sehingga keputusan strategis tetap berada di tangan Linea Consortium.
Konsorsium ini terdiri dari organisasi yang memang sudah lama berkecimpung di ekosistem Ethereum, termasuk Consensys, Eigen Labs, ENS, SharpLink, dan Status.
Dengan model seperti ini, Linea berusaha menghindari masalah yang sering muncul dalam sistem tata kelola berbasis suara token, seperti dominasi oleh pemegang besar.
Data terbaru menunjukkan bahwa adopsi Linea sudah mulai meningkat pesat menjelang peluncuran resmi token. Total value locked di jaringan telah melampaui $1 miliar, dengan stablecoin USDC menjadi dominan.
Volume perdagangan di bursa terdesentralisasi, transaksi perpetuals, serta pendapatan dari biaya transaksi juga terus naik. Kondisi ini menunjukkan bahwa komunitas sudah bersiap menyambut peluncuran resmi dan memanfaatkan peluang dari program Ignition.
Namun, tantangan tetap ada. Salah satunya adalah pasokan token yang sangat besar, mencapai 72 miliar. Jumlah ini seribu kali lebih banyak dari pasokan awal Ethereum, sehingga dikhawatirkan dapat menimbulkan tekanan jual setelah airdrop selesai.
Oleh karena itu, keberhasilan Linea tidak hanya bergantung pada distribusi awal, tetapi juga pada kemampuan mempertahankan pertumbuhan ekosistem dalam jangka panjang.
Program insentif likuiditas yang berkelanjutan, keterlibatan pengembang aplikasi, dan transparansi distribusi menjadi faktor penentu apakah Linea bisa benar-benar menegaskan posisinya sebagai salah satu layer 2 utama Ethereum.