
Industri kripto Indonesia mencatat lonjakan signifikan pada Juli 2025. Data OJK menunjukkan jumlah investor naik 4,11% menjadi 16,5 juta, sementara nilai transaksi meroket 62,36% menjadi Rp52,46 triliun. Secara kumulatif, transaksi sepanjang 2025 sudah mencapai Rp276,45 triliun.
Kepala Eksekutif OJK Hasan Fawzi menegaskan operasional penyelenggara kripto tetap normal dengan kepercayaan konsumen terjaga. CEO Tokocrypto, Calvin Kizana, menilai tren ini sebagai bukti minat masyarakat terus meningkat, didukung regulasi yang jelas, literasi digital, dan inovasi produk.
Meski dinamika politik domestik ada, pasar kripto lebih dipengaruhi faktor global seperti makroekonomi, kebijakan bank sentral, dan geopolitik. Hingga akhir Agustus, volume transaksi tercatat USD108,6 juta, sebelum melemah akibat aksi jual institusional di ETF Bitcoin.