Jakarta – Komite Perbankan Senat Amerika Serikat merilis draf terbaru Rancangan Undang-Undang (RUU) Inovasi Keuangan Bertanggung Jawab 2025 yang mengatur struktur pasar kripto. Regulasi ini diharapkan menciptakan keseimbangan antara mendorong inovasi dan memberikan kepastian hukum bagi pelaku industri aset digital.
RUU yang dipimpin Senator Tim Scott bersama Cynthia Lummis, Bill Hagerty, dan Bernie Moreno ini memuat sejumlah poin penting, termasuk:
- Perlindungan dan pengecualian bagi pengembang serta validator.
- Klarifikasi status aset digital, termasuk NFT.
- Rezim pendaftaran sementara untuk bursa komoditas digital.
Draf ini saat ini tengah mengumpulkan masukan publik sebelum ditargetkan disahkan pada September 2025. Para ahli menilai RUU ini berpotensi memperkuat kolaborasi antara SEC dan CFTC, membuka aliran pendanaan ventura, serta meningkatkan partisipasi institusi keuangan tradisional di pasar kripto.
Secara historis, pasar kripto cenderung merespons positif regulasi yang memberi kejelasan. Kehadiran RUU ini bahkan sudah memicu peningkatan partisipasi institusional.
Pakar aset digital Amanda Tuminelli menyebut draf tersebut sebagai kemajuan besar.
“Draf struktur pasar baru dari Senat Perbankan memiliki bahasa perlindungan pengembang terbaik yang pernah kami lihat hingga saat ini. Ini patut dirayakan,” ujarnya.
Jika disahkan, regulasi ini diprediksi akan membawa perkembangan signifikan di sektor keuangan, regulasi, dan teknologi aset digital di AS.