Jakarta – Analis keuangan Tom Lee memproyeksikan harga Bitcoin berpotensi mencapai USD 200.000 atau sekitar Rp 3,2 miliar (kurs Rp 16.469) pada akhir 2025. Menurutnya, pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve (The Fed) akan menjadi katalis utama lonjakan harga aset kripto terbesar di dunia tersebut.
Dikutip dari CoinMarketCap, Kamis (11/9/2025), Lee menilai kebijakan moneter longgar biasanya meningkatkan minat pada aset berisiko seperti Bitcoin dan Ethereum. Saat ini, The Fed dijadwalkan menggelar pertemuan 17 September, dengan ekspektasi pemangkasan suku bunga dari level 4,25%–4,50%.
Per 9 September 2025, data CoinGecko mencatat harga Bitcoin berada di USD 112.776 per koin. Beberapa pakar lain juga menyuarakan optimisme serupa. Matt Hougan dari Bitwise memperkirakan harga bisa menutup tahun di USD 200.000, sementara Robert Kiyosaki, penulis Rich Dad Poor Dad, memproyeksikan kisaran USD 180.000–200.000.
Bitcoin sendiri menunjukkan kekuatan tahun ini. Pada Juni 2025, kapitalisasi pasarnya sempat menyalip Alphabet dengan nilai USD 2,128 triliun, menjadikannya aset paling berharga keenam di dunia.