Vietnam akhirnya mengambil langkah besar dalam dunia aset digital dengan menyetujui uji coba perdagangan Bitcoin dan kripto selama lima tahun. Keputusan ini menandai era baru bagi regulasi aset digital di Asia Tenggara, di mana negara tersebut mulai menyeimbangkan inovasi dan perlindungan konsumen.
Vietnam Resmi Luncurkan Uji Coba Perdagangan Kripto
Dilaporkan Bloomberg pada 9 September, pemerintah Vietnam memberi lampu hijau bagi program percontohan perdagangan kripto yang akan berlangsung selama lima tahun. Program ini memungkinkan pemegang kripto Vietnam dan investor asing untuk berdagang, namun hanya melalui platform berlisensi.
Uniknya, hanya perusahaan Vietnam yang boleh menerbitkan kripto dan menawarkan layanan perdagangan, dengan transaksi dilakukan dalam dong Vietnam. Investor ritel maupun institusional pun dibatasi hanya boleh menggunakan satu bursa kripto. Aturan ketat ini menunjukkan keseriusan pemerintah dalam mengawasi pasar aset digital sekaligus memantau potensi permintaan di dalam negeri.
Payung Hukum Baru: Undang-Undang Aset Digital
Keputusan ini lahir setelah Majelis Nasional Vietnam mengesahkan Undang-Undang Industri Teknologi Digital pada Juni 2025. Undang-undang tersebut secara resmi mengakui aset kripto, meski tidak mencakup representasi digital mata uang fiat, surat berharga, maupun instrumen keuangan lain.
Langkah ini juga menjadi bagian dari strategi Vietnam untuk keluar dari daftar abu-abu FATF (Financial Action Task Force), di mana pemantauan ketat terhadap aset digital menjadi syarat penting.
Tak hanya itu, Vietnam juga memperkenalkan blockchain nasional bernama NDAChain untuk mendukung identitas digital, kontrak pintar, hingga pencatatan dokumen pemerintah.
Vietnam Jadi Pusat Kripto Asia Berikutnya?
Dengan regulasi yang jelas, dukungan blockchain nasional, dan tingkat adopsi tinggi, Vietnam berpotensi menjadi hub kripto terbesar di Asia Tenggara. Langkah strategis ini juga bisa membuka jalan bagi investasi asing yang lebih besar, terutama di sektor DeFi, NFT, hingga game blockchain.