
Jumlah investor kripto di Indonesia terus meningkat, namun literasi masih tertinggal. Survei OJK 2025 mencatat inklusi keuangan 92,74%, sementara literasi hanya 66,64%.
CMO Pintu, Timothius Martin, menekankan edukasi dan literasi sebagai kunci kemajuan industri. Pintu pun gencar menggelar program edukasi lewat Pintu Academy, Pintu News, hingga kegiatan offline seperti Pintu Goes to Campus dan BUIDLRS Lounge.
Selain itu, Pintu menghadirkan fitur baru untuk trader, yakni Price Protection guna mengurangi risiko slippage, serta Stop Order agar transaksi otomatis sesuai harga target.
Kedua inisiatif ini diyakini memperkuat kepercayaan investor dan mendorong perkembangan ekosistem kripto di Indonesia.