Strategi Dollar Cost Averaging (DCA) menjadi salah satu cara paling aman dan efektif untuk berinvestasi di aset kripto khususnya altcoin, terutama bagi pemula.
Namun, tidak semua altcoin cocok untuk strategi ini, karena banyak altcoin yang bahkan dalam jangka waktu tertentu sudah tidak layak lagi untuk dibeli.
Dalam artikel ini, kita akan membahas tujuh altcoin dengan fundamental kuat, adopsi luas, dan prospek jangka panjang yang ideal untuk DCA: Mulai dari ETH si raja altcoin, hingga PAX Gold stablecoin dengan cadangan emas.
Apa Itu DCA (Dollar Cost Averaging)?
Dollar Cost Averaging (DCA) adalah strategi investasi di mana kamu membeli aset secara berkala—misalnya mingguan atau bulanan.
Contoh: Jika kamu memutuskan membeli altcoin senilai Rp500.000 setiap minggu, meskipun harga sedang naik atau turun—atau membeli di setiap harga berada di level tertentu berdasarkan analisa teknikal. Tujuannya adalah mendapatkan harga beli rata-rata dalam jangka panjang.
Singkatnya, metode Dollar Cost Averaging adalah membeli dengan cara mencicil di setiap level harga tertentu.
Baca lebih lengkap: Apa Itu Dollar-Cost Averaging (DCA)?
Apa Kriteria Altcoin yang Cocok untuk DCA (Dollar Cost Averaging)?
Kriteria altcoin yang cocok untuk Dollar Cost Averaging (DCA) adalah altcoin yang bisa disimpan dalam jangka panjang, karena dengan melakukan DCA berarti kamu mengakumulasi aset dalam periode waktu tertentu—sehingga pertumbuhan harga yang kamu incar adalah dalam jangka panjang, tidak seperti lump sum (membeli sekaligus) yang mengincar pertumbuhan harga instan.
Biasa koin dengan potensi jangka panjang adalah koin yang memiliki fundamental kuat, kegunaan yang nyata, dan adopsi yang terus berkembang. Altcoin ini juga tentunya harus sudah terdaftar resmi di Bappebti agar aman secara regulasi.