Jakarta – Dunia investasi Korea Selatan mengalami pergeseran besar. Laporan terbaru Bank of Korea menunjukkan kepemilikan aset kripto investor anjlok 27%, dari sekitar Rp 1.350 triliun pada Januari menjadi hanya Rp 980 triliun pada Juni 2025.
Penurunan ini terjadi bersamaan dengan reli pasar saham Korea Selatan (KOSPI) yang tengah naik pesat, sehingga menarik minat investor untuk memindahkan dana mereka.
Dilansir dari Coinmarketcap, Kamis (25/9/2025), ada tiga alasan utama di balik fenomena ini:
- Pasar saham yang menarik, dengan potensi keuntungan lebih stabil.
- Penilaian ulang risiko, karena volatilitas kripto dinilai terlalu tinggi.
- Faktor ekonomi makro, di mana investor lebih percaya pada pasar tradisional.
Fenomena ini mencerminkan pergeseran sentimen terhadap aset digital, sekaligus memberi pelajaran penting bagi investor global tentang pentingnya diversifikasi, mengikuti berita pasar, dan memahami toleransi risiko.