Google semakin agresif memperluas langkah strategis di sektor komputasi berdaya tinggi (HPC) dengan masuk ke bisnis mining Bitcoin. Raksasa teknologi ini resmi mengakuisisi 5,4% saham di perusahaan mining kripto Cipher Mining, sebagai bagian dari kesepakatan data center senilai US$3 miliar atau setara Rp50 triliun bersama perusahaan komputasi kecerdasan buatan (AI), Fluidstack.
Dalam pengumuman pada Kamis (25/9/2025), Google memperoleh saham di Cipher Mining sebagai imbalan atas jaminan pendanaan sebesar US$1,4 miliar untuk kewajiban Fluidstack dalam kontrak dengan Cipher. Kesepakatan besar ini merupakan bagian dari perjanjian 10 tahun antara Fluidstack dan Cipher untuk menyewa daya komputasi senilai US$3 miliar.
Langkah ini hadir setelah kesepakatan serupa pada akhir Agustus, ketika Google menjadi pemegang saham terbesar di perusahaan mining Bitcoin TeraWulf dengan kepemilikan 14%, juga melalui mekanisme jaminan kontrak Fluidstack.
Melalui kontrak terbaru, Cipher Mining akan menyediakan 168 megawatt (MW) kapasitas komputasi untuk Fluidstack, yang didukung oleh total kapasitas bruto hingga 244 MW di lokasi Barber Lake, Colorado City, Texas. Fasilitas ini sendiri berpotensi diperluas hingga 500 MW, dengan area lahan pendukung mencapai 587 acre.
Sebagai kompensasi, Google memperoleh hak waran untuk membeli sekitar 24 juta saham biasa Cipher, yang setara dengan kepemilikan pro forma 5,4%.
CEO Cipher Mining, Tyler Page, menegaskan bahwa langkah ini memperkuat posisi perusahaannya di ranah HPC.
“Kami percaya kesepakatan ini menjadi awal dari serangkaian ekspansi di sektor HPC, seiring dengan upaya kami meningkatkan kapabilitas dan memperkuat posisi di industri yang berkembang pesat ini,” ujarnya.
Dari Mining ke AI
Tren investasi ini mempertegas arah baru perusahaan mining kripto yang mulai beralih ke sektor komputasi AI. Pada awal pekan ini, CleanSpark mengumumkan pendanaan US$100 juta untuk pengembangan infrastruktur AI, yang langsung mendorong harga sahamnya naik 5% di perdagangan after-hour.
Hive Digital juga melakukan ekspansi besar di sektor GPU dan AI, dengan melaporkan pendapatan serta laba kuartal pertama fiskal 2025 yang mencapai rekor tertinggi.
Analisis terbaru dari The Miner Mag menunjukkan saham perusahaan mining Bitcoin berhasil pulih lebih cepat dibanding harga Bitcoin itu sendiri, berkat strategi ekspansi ke GPU dan AI yang diapresiasi investor.