Jakarta – Pasar kripto diguncang gelombang likuidasi besar-besaran dalam 24 jam terakhir, menyapu lebih dari USD 1,12 miliar (sekitar Rp17 triliun) dan menutup paksa 252.000 posisi trader.
Ethereum (ETH) menjadi korban terbesar dengan kerugian USD 428 juta, turun hingga 13% dan menembus level support penting di bawah USD 4.000. Bitcoin (BTC) juga merosot dari USD 113.660 ke sekitar USD 109.500, memicu likuidasi USD 273 juta. Solana (SOL) mengalami kerugian USD 75 juta, sementara altcoin lain seperti XRP, Avalanche, dan Dogecoin ikut tertekan.
Analis menilai aksi jual ini dipicu penggunaan leverage tinggi. Saat harga anjlok, posisi trader dipaksa tutup (margin call), menimbulkan efek domino yang mempercepat penurunan. Fenomena ini juga disebut sejalan dengan “Pola September Merah”, di mana historisnya pasar kripto cenderung melemah pada bulan September.
Akibatnya, kapitalisasi pasar kripto turun 3,5% menjadi sekitar USD 3,75 triliun. Meski banyak trader ritel merugi, sejumlah investor jangka panjang menilai koreksi ini sebagai peluang membeli BTC dan ETH dengan harga lebih rendah, menunggu sentimen pasar pulih.
Hari-hari mendatang dipandang krusial untuk menentukan apakah pasar akan stabil atau terus melanjutkan tren penurunan.