Jakarta – Bursa kripto global Kraken dikabarkan tengah dalam tahap negosiasi lanjutan untuk memperoleh pendanaan baru senilai USD 200–300 juta (Rp 3,33–5 triliun). Jika kesepakatan ini tercapai, valuasi perusahaan diperkirakan melonjak hingga sekitar USD 20 miliar atau Rp 333,37 triliun.
Mengutip Channel News Asia, Minggu (28/9/2025), kesepakatan tersebut bergantung pada kondisi pasar. Sebelumnya, pada awal tahun ini Kraken telah mengumpulkan dana USD 500 juta dengan valuasi USD 15 miliar.
Meningkatnya minat investor terhadap sektor kripto didorong oleh regulasi yang semakin jelas serta adopsi institusional yang kian luas. Sejumlah perusahaan kripto lain juga melangkah ke bursa saham, seperti penerbit stablecoin Circle, pemberi pinjaman blockchain Figure, dan bursa Bullish, yang mendapat sambutan positif saat debut.
Didirikan pada 2011, Kraken merupakan salah satu bursa kripto terbesar di dunia dengan layanan perdagangan spot, margin, hingga derivatif. Platform ini mendukung lebih dari 200 aset kripto dan delapan mata uang fiat, serta melayani sembilan juta lebih pengguna global.
Pada Maret lalu, Kraken juga mengumumkan akuisisi NinjaTrader—platform perdagangan berjangka ritel—dalam kesepakatan bernilai USD 1,5 miliar atau Rp 25 triliun.
Lonjakan minat pasar juga sejalan dengan tren IPO perusahaan kripto di Amerika Serikat yang menjadi yang tersibuk sejak 2021. Investor kini semakin memandang aset digital sebagai kelas aset tersendiri, bukan sekadar instrumen spekulatif.