
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang melanjutkan penguatan pekan ini, didorong ekspektasi pelonggaran suku bunga The Fed dan sentimen positif kesepakatan dagang Indonesia–Uni Eropa. Pekan lalu, IHSG ditutup di 8.099, naik 0,60%, meski investor asing tercatat melakukan penjualan bersih Rp 1 triliun.
Equity Analyst Indo Premier Sekuritas, David Kurniawan, menyebut stabilitas Rupiah dan kesepakatan dagang yang memangkas tarif ekspor hingga 80% mulai 2027 menjadi katalis positif bagi saham eksportir. Faktor global lain seperti harga emas spot yang menembus rekor US$ 3.759 per troy ounce juga mendukung sentimen pasar.
Dari dalam negeri, investor diminta mewaspadai dampak force majeure tambang Grasberg yang menghentikan operasional Freeport serta fokus pada kebijakan fiskal dan cukai rokok yang tetap stabil pada 2026.
IPOT menyarankan investor menempatkan perhatian pada saham-saham uptrend dengan fundamental kuat untuk memanfaatkan tren bullish jangka pendek.